Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, September 02, 2012

Makna Mendirikan Shalat

Islam didirikan diatas lima sendi; bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji. (HR.  Bukhari-Muslim)
Sebagai seorang Muslim, kita perlu memahami sungguh-sungguh bahwa ibadah shalat tidak cukup hanya sekedar dilaksanakan. Kita dituntut agar selalu mendirikan shalat.

Menurut Ibnu Katsir (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir  jilid I), asal makna shalat adalah “berdo’a”. Kemudian istilah itu digunakan dalam syara’ sebagai ibadah yang memiliki gerakan ruku, sujud dan perbuatan tertentu lainnya, dilakukan dalam waktu tertentu , dengan syarat-syarat yang sudah dimaklumi, dan sifat serta jenis shalat yang sudah masyhur dan diwajibkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya sebanyak lima kali dalam sehari semalam. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua.
Mendirikan shalat berarti memelihara pelaksanaannya dalam waktu-waktu yang telah ditetapkan, membaguskan wudhu, menyempurnakan berdiri, ruku, i’tidal, sujud, bacaan Al Qur’an, tasyahud dan selawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat. Itulah yang dimasud dengan mendirikan shalat.
Penjelasan Ibnu Katsir tersebut, hendaknya menjadi pendorong bagi kita untuk terus mempelajari sungguh-sungguh berbagai hal yang berhubungan dengan shalat, termasuk wudhu. Dengan demikian, kita akan semakin dapat mendirikan shalat. Tidak hanya sekedar melaksanakan.
(Pekanbaru, Juli 2012)


Tidak ada komentar: