Dalam menjalani kehidupan didunia ini, kita akan selalu
mendapatkan ujian dari Allah SWT. Wajib kita yakini, bahwa ujian itu sebagai
tanda kasih sayang Allah SWT kepada kita. Dengan keyakinan seperti itu, setiap
kali menghadapi ujian, kita akan berusaha semakin dekat kepada-Nya.
Salah satu ujian yang tidak mudah dilalui adalah soal wanita.
Dari Abu Sa’id
Al-Khudri r.a, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”
Sesungguhnya dunia itu hijau dan manis. Allah akan menyerahkan nya kepadamu dan
Dia akan mengamati apa yang kamu perbuat padanya. Karena itu, jauhilah godaan
dunia, dan hati-hati lah dari godaan wanita. Sesungguhnya fitnah (ujian)
pertama yang menimpa Bani Israil adalah godaan wanita”. (HR. Muslim)
Ada sebuah kisah tentang godaan wanita. Kisah ini dimuat
dalam majalah Suara Hidayatullah edisi Juni 2012. Kisah ini patut menjadi
peringatan agar selalu berhati-hati.
Di negeri Mesir ada seorang muadzin yang mempunyai ciri-ciri
sebagai orang shalih. Pada suatu hari dia naik ke atas menara untuk
mengumandangkan adzan. Di saat itulah dia melihat seorang perempuan nasrani
dari atas menara. Dia merasa tertarik dengan perempuan tersebut, kemudian dia
pun menghampirinya.
Perempuan tersebut enggan menanggapinya karena masih
ragu-ragu. Lantas dia berkata kepada si perempuan: “ Saya akan menikahimu”. “
Kamu seorang muslim, sedangkan aku nasrani. Ayahku pasti tidak akan merestui”,
sanggah perempuan tersebut. Si muadzin menimpali:” Saya akan memeluk agama
nasrani”. Perempuan tersebut menyahut:” Kalau begitu, ayahku bisa menerimamu
dan merestuimu”.
Akhirnya si muadzin tersebut memeluk agama nasrani (hanya
kepada Allah SWT kita memohon perlindungan). Orang-orang disekitarnya juga
mendukung kepada si muadzin untuk dapat memiliki perempuan tersebut.
Namun Allah Maha Berkehendak. Pada hari itu pula, dia naik ke
atas loteng karena suatu keperluan. Tiba-tiba kakinya tergelincir, sehingga ia
terjatuh dan meninggal dunia.Dengan demikian, dia tidak memperoleh perempuan
idamannya dan juga dia tidak mendapatkan agamanya.
Begitulah kisahnya. Sebuah kisah tragis anak manusia. Kita tentu
saja tidak ingin mengalaminya. Oleh sebab itu, teruslah berdo’a memohon
pertolongan dan perlindungan Allah SWT.
(Mereka berdo’a):” Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia)”. (QS. Ali
Imran 3: 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar