Siang itu saya shalat zuhur di sebuah masjid. Selesai shalat, ada ceramah dari seorang ustad. Tema yang diangkat tentang shalat berjamaah. Sempat saya tangkap penjelasan, bahwa apabila seorang makmum masih sempat rukuk bersama imam, maka makmum tersebut mendapatkan rakaat itu. Tetapi, apabila imam telah berdiri dari rukuk, ada makmum baru mulai takbir awal, maka makmum tersebut telah ketinggalan rakaat itu.
Sewaktu ceramah masih berlangsung, saya melihat dua orang lelaki memasuki masjid. Mereka shalat berjamaah dengan posisi imam agak maju sedikit dan makmum berada disebelah kanan. Kemudian ada lagi seorang lelaki datang dan bermaksud ikut berjamaah. Dia berdiri dibelakang imam dan menepuk pundak si makmum. Hal itu dilakukannya dua kali. Karena tidak ada reaksi dari si makmum, lelaki tersebut akhirnya pindah tempat dan shalat sendiri. Bagaimanakah seharusnya ?
Hal ini saya tanyakan kepada seorang ustad. Jawaban yang saya peroleh ialah, bahwa perbuatan orang ketiga yang menepuk/mencuil pundak si makmum sudah benar. Seharusnya si makmum mundur kebelakang, sehingga terbentuk saf/barisan dibelakang imam. Begitulah tata caranya.
Menjalani kehidupan ini sangat dibutuhkan ilmu. Dalam Al Qur’an Surat Attaubah ayat 122 dinyatakan :’Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaum nya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.’
Kita memang butuh ilmu, apalagi dalam beribadah. Peluang untuk menambah ilmu sekarang ini sangat besar dan mudah mendapatkannya. Banyak buku. Banyak Pak Ustad. Banyak juga situs/blog yang dapat dikunjungi setiap saat. Dengan bertambahnya ilmu, tentu kehidupan ini terasa semakin nyaman.
Wallahu a'lam..
Sewaktu ceramah masih berlangsung, saya melihat dua orang lelaki memasuki masjid. Mereka shalat berjamaah dengan posisi imam agak maju sedikit dan makmum berada disebelah kanan. Kemudian ada lagi seorang lelaki datang dan bermaksud ikut berjamaah. Dia berdiri dibelakang imam dan menepuk pundak si makmum. Hal itu dilakukannya dua kali. Karena tidak ada reaksi dari si makmum, lelaki tersebut akhirnya pindah tempat dan shalat sendiri. Bagaimanakah seharusnya ?
Hal ini saya tanyakan kepada seorang ustad. Jawaban yang saya peroleh ialah, bahwa perbuatan orang ketiga yang menepuk/mencuil pundak si makmum sudah benar. Seharusnya si makmum mundur kebelakang, sehingga terbentuk saf/barisan dibelakang imam. Begitulah tata caranya.
Menjalani kehidupan ini sangat dibutuhkan ilmu. Dalam Al Qur’an Surat Attaubah ayat 122 dinyatakan :’Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaum nya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.’
Kita memang butuh ilmu, apalagi dalam beribadah. Peluang untuk menambah ilmu sekarang ini sangat besar dan mudah mendapatkannya. Banyak buku. Banyak Pak Ustad. Banyak juga situs/blog yang dapat dikunjungi setiap saat. Dengan bertambahnya ilmu, tentu kehidupan ini terasa semakin nyaman.
Wallahu a'lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar