Selesai wukuf di Arafah, jemaah haji akan menuju Musdalifah dan Mina. Sepanjang perjalanan ini, akan terlihat banyak sekali pejalan kaki. Di Musdalifah, jemaah haji mengambil batu untuk melontar. Ada baiknya mengambil batu untuk melontar jumrah di
Musdalifah. Mencari batu di Mina, agak sulit karena, sudah semenisasi.
Musdalifah. Mencari batu di Mina, agak sulit karena, sudah semenisasi.
Bagi yang ingin berjalan kaki dari Musdalifah ke Mina, dapat mengikuti arus jemaah. Cukup ramai. Jangan lupa selalu mengubungi teman-teman yang sudah berada ditenda. Mencari tenda di Mina, agak sulit.
Pengalaman manarik sewaktu di Mina, ternyata peluang nyasar nya lumayan besar. Beberapa teman yang melontar selesai solat subuh, mengalaminya. Peluang nyasar itu kemungkinan disebabkan oleh bentuk tenda yang sama. Lingkungan juga relatif sama. Ada beberapa terowongan, bentuknya juga sama.
Saran saya, sebelum keluar tenda di Mina, perhatikan benar lingkungan. Jalan ke tempat wuduk/tolet, jalan keluar, nomor pemondokan. Tenda-tenda di Mina bentuknya sama. Begitu juga gang antara tenda. Biasanya disetiap tenda dipasang bendera rombongan.
Di Mina selalu ada dua arus manusia. Menuju ke tempat melontar dan kembali dari melontar. Melontar jumrah sekarang ini tidak sesulit dulu. Relatif tidak ada lagi waktu rawan. Sebab, tempatnya cukup luas dan bertingkat.
Perlu diperhatikan, bahwa jalan masuk ketempat melontar berbeda dengan jalan keluar. Untuk itu, ada baiknya tidak buru-buru keluar. Perhatikan dahulu tanda-tanda jalan ketika masuk tadi.
Bagi yang melaksanakan penyembelihan dam di Mina, ada beberapa tempat penyembelihan. Tidak terlalu sulit mencarinya. Akan lebih baik, melakukan survey dulu sebelum hari-hari di Mina. Ditempat penyembelihan itu, kita memilih sendiri hewannya dan melihat langsung penyembelihan. Dibolehkan juga ikut memegang hewan ketika disembelih. Harga seekor domba 395 real. Memilih dan menyaksikan langsung penyembelihan dam tentu mempunyai arti tersendiri.
Pekanbaru, 25 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar