Pakaian yang wajib dibawa oleh laki-laki adalah ihram. Bagi jemaah haji gelombang I, bila tidak ingin repot membawa dari tanah air, dapat membelinya di Madinah. Tidak sulit mencarinya. Sudah mencukupi membawa pakaian ihram 3 potong saja. Sebab, selalu ada kesempatan untuk mencuci. Mau memasukkan ke laundry, juga tidak sulit menemukannya.
Pakaian sehari-hari, 3 pasang juga cukup. Sebaiknya menggunakan pakaian yang kantongnya pakai penutup (rosleting/kancing). Dengan adanya penutup, kantong-kantong baju dan celana dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk berjaga-jaga, ada baiknya ketika bepergian tidak meletakkan uang di satu kantong.
Sangat perlu diperhatikan, pakaian yang digunakan memberi keleluasaan untuk berwuduk dan ketoilet. Sebab, pakaian yang terkena najis tentu akan berpengaruh pada ibadah. Banyak juga jemaah laki-laki yang menggunakan kain sarung. Setelah saya coba, ternyata memang lebih nyaman.
Bagi pasangan suami isteri, ada baiknya membuat tanda pengenal sendiri. Misalnya menggunakan sal bagi wanita dan peci/topi bagi laki-laki dengan warna mencolok. Tanda-tanda ini akan membantu pasangan untuk menemukan. Karena, tidak semua tempat dapat selalu berdekatan. Terutama di Masjid Nabawi Madinah. Untuk janjian bertemu, sebaiknya cari tempat yang mempunyai tanda khusus juga dan tidak terlalu ramai. Misalnya, di Madinah dapat memilih tempat bertemu di depan petokoan tidak jauh dari pagar Mesjid Nabawi. Di Arafah, Musdalifah dan Mina, selalu dapat bersama-sama. Di Masjidil Haram, toilet/tempat wudhuk laki-laki dan wanita berjauhan. Disini, tanda-tanda khusus akan bermanfaat.
Pekanbaru,23 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar