Ketika membaca buku mengatasi cinta dunia oleh Abdullah Gymnastiar, saya tertarik dengan kisah Imam Ali bin Abi Thalib dengan seorang pemuda. Diceritakan, Imam Ali bin Abi Thalib suatu saat menitipkan kudanya kepada seorang pemuda. Sementara beliau masuk kedalam rumah untuk suatu keperluan sambil menyiapkan satu dirham, sekedar untuk upah kepada pemuda yang telah menjaga kudanya. Tapi, ketika keluar dari rumahnya ternyata sang pemuda telah tiada berikut dengan tali kendali kudanya.
Setelah berkeliling ke beberapa penjual tali kuda, ternyata beliau menemukan tali kuda miliknya. Sesudah ditanyakan dari mana tali kuda itu didapat, sang penjual menjelaskan, bahwa tali ini didapat dari seorang yang tidak lain pemuda tadi. Ketika ditanyakan berapa tali itu dijual pemuda tersebut, ternyata tali itu dijual dengan harga 1 dirham.
Sesungguhnya pemuda itu akan mendapat rezeki 1 dirham dalam keadaan halal, sayang dia tidak sabar sehingga dia dapatkan 1 dirham tapi dalam keadaan tidak halal.
Membaca kisah itu, saya jadi mengingat perilaku sendiri. Tidak mustahil, dalam perjalanan hidup ini saya pernah melakukan kebodohan seperti yang dilakukan pemuda itu. Karena ingin cepat mendapatkan sesuatu, terambil yang haram. Karena kurang kesabaran, diambil yang bukan hak. Kepada Allah SWT saya mohon ampun. Kepada yang merasa terambil haknya saya mohon izin dan keikhlasan.
Pekanbaru, 11 Mei 2010
Setelah berkeliling ke beberapa penjual tali kuda, ternyata beliau menemukan tali kuda miliknya. Sesudah ditanyakan dari mana tali kuda itu didapat, sang penjual menjelaskan, bahwa tali ini didapat dari seorang yang tidak lain pemuda tadi. Ketika ditanyakan berapa tali itu dijual pemuda tersebut, ternyata tali itu dijual dengan harga 1 dirham.
Sesungguhnya pemuda itu akan mendapat rezeki 1 dirham dalam keadaan halal, sayang dia tidak sabar sehingga dia dapatkan 1 dirham tapi dalam keadaan tidak halal.
Membaca kisah itu, saya jadi mengingat perilaku sendiri. Tidak mustahil, dalam perjalanan hidup ini saya pernah melakukan kebodohan seperti yang dilakukan pemuda itu. Karena ingin cepat mendapatkan sesuatu, terambil yang haram. Karena kurang kesabaran, diambil yang bukan hak. Kepada Allah SWT saya mohon ampun. Kepada yang merasa terambil haknya saya mohon izin dan keikhlasan.
Pekanbaru, 11 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar