Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Sabtu, November 20, 2010

Larangan Mendatangi Dukun

Kehilangan sesuatu, dapat saja terjadi pada seseorang. Kecurian / kemalingan dapat menimpa siapa saja .Sudah tentu, kehilangan itu tidak enak. Besar sekali keinginan untuk mendapatkan kembali barang yang telah hilang itu. Berbagai upaya dilakukan.
Menempuh jalan yang benar untuk menemukan barang yang hilang, sebuah keharusan. Melapor kepihak berwenang misalnya. Atau mencari informasi ke teman-teman. Semuanya itu konkrit dan jelas. Iringi usaha dengan do’a , mohon pertolongan dari Allah SWT.
Setelah berusaha dan berdo’a. serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Kita nikmati prosesnya, hasilnya terserah Allah SWT. Kalaupun barangnya tidak ditemukan juga, mudah-mudahan Allah SWT menggantinya dengan yang lebih baik lagi.
Pola pikir yang salah, apabila kehilangan suatu barang (diambil maling misalnya), lalu mendatangi orang ‘pintar’. Hal ini bukan sebuah usaha yang diredhai Allah SWT. Juga tidak ada jaminan, barang akan ditemukan. Dua kali rugi. Kehilangan barang dan rusaknya aqidah. ‘Orang pintar’ itu tidak tahu dan tidak akan pernah tahu hal yang ghaib. Orang cerdas tidak akan menempuh jalan ini.
Dari Abu Khurairah ra, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :Barang siapa mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang dia katakan sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. (HR Abu Daud)
Pekanbaru, 19 Nopember 2010

Tidak ada komentar: