Dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : " Orang mukmin yang kuat (jasmani dan rohani) lebih disukai Allah daripada orang mukmin yang lemah. Namun begitu, keduanya sama-sama mempunyai kelebihan. Jagalah agar kamu selalu dalam situasi yang bermanfaat bagi dirimu, dan mohonlah selalu pertolongan kepada Allah dan jangan bosan/malas. Jika engkau mendapat cobaan, jangan berkata; seandainya (tadi) aku berbuat begini dan begitu (tentu tidak akan begini jadinya). Tetapi ucapkanlah Allah Maha Kuasa dan berbuat sekehendak-Nya. Karena kata seandainya memberi peluang bagi setan. ( HR Muslim)
Banyak hikmah yang patut diambil dari penyelenggaraan ibadah haji. Salah satunya ialah sa’i antara Safa dan Warwa. Hal ini berawal dari kisah isteri Nabi Ibrahim as yang bernama Siti Hajar. Ia dan anaknya Ismail ditinggal ditengah padang pasir. Tidak ada orang lain disitu waktu itu. Untuk memenuhi kebutuhan diri dan anaknya, Siti hajar berlari-lari antara Safa dan Marwa.
Lari-larinya Siti Hajar itu, melambangkan usaha seorang wanita dan tanggung jawab seorang ibu. Buah dari keberadaan Siti Hajar dan anaknya Ismail diantara Safa dan Marwa itu dapat kita nikmati sampai saat ini berupa air zam-zam. Hal ini patut dijadikan contoh teladan. Berusaha sungguh-sungguh, sangat diperlukan. Soal hasilnya, biarkan Allah yang menentukan.
Allah SWT menyukai orang mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan, agar kita selalu dalam situasi yang bermanfaat untuk diri sendiri. Dalam kehidupan didunia ini, kita membutuhkan tempat tinggal, makanan, pakaian dan lain-lain. Tidaklah patut, pemenuhan kebutuhan itu digantungkan ke orang lain. Kita sebaiknya berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa mohon pertolongan Allah SWT.
Bosan dan malas dapat merupakan penyakit didalam diri seseorang. Dapat menghinggapi siapa saja. Untuk mengurangi atau menghilangkannya, juga sangat tergantung dari diri sendiri. Dengan motivasi yang kuat untuk dapat bermanfaat bagi diri sendiri, diiringi do’a mohon pertolongan Allah SWT, kita akan menjadi mukmin yang dicintai oleh Allah SWT. Insyaallah…
Pekanbaru, 19 Nopember 2010
Banyak hikmah yang patut diambil dari penyelenggaraan ibadah haji. Salah satunya ialah sa’i antara Safa dan Warwa. Hal ini berawal dari kisah isteri Nabi Ibrahim as yang bernama Siti Hajar. Ia dan anaknya Ismail ditinggal ditengah padang pasir. Tidak ada orang lain disitu waktu itu. Untuk memenuhi kebutuhan diri dan anaknya, Siti hajar berlari-lari antara Safa dan Marwa.
Lari-larinya Siti Hajar itu, melambangkan usaha seorang wanita dan tanggung jawab seorang ibu. Buah dari keberadaan Siti Hajar dan anaknya Ismail diantara Safa dan Marwa itu dapat kita nikmati sampai saat ini berupa air zam-zam. Hal ini patut dijadikan contoh teladan. Berusaha sungguh-sungguh, sangat diperlukan. Soal hasilnya, biarkan Allah yang menentukan.
Allah SWT menyukai orang mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan, agar kita selalu dalam situasi yang bermanfaat untuk diri sendiri. Dalam kehidupan didunia ini, kita membutuhkan tempat tinggal, makanan, pakaian dan lain-lain. Tidaklah patut, pemenuhan kebutuhan itu digantungkan ke orang lain. Kita sebaiknya berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa mohon pertolongan Allah SWT.
Bosan dan malas dapat merupakan penyakit didalam diri seseorang. Dapat menghinggapi siapa saja. Untuk mengurangi atau menghilangkannya, juga sangat tergantung dari diri sendiri. Dengan motivasi yang kuat untuk dapat bermanfaat bagi diri sendiri, diiringi do’a mohon pertolongan Allah SWT, kita akan menjadi mukmin yang dicintai oleh Allah SWT. Insyaallah…
Pekanbaru, 19 Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar