Sebuah batu tidak bisa pecah ketika Salman Farsi RA sedang menggali. Hal ini dilaporkan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memukul batu yang sangat keras ini dengan peralatannya dan membaca Al Qur’an surat Al An ‘am 115;
(Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu ( Al Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil).
Ini menyebabkan percikan dan sepertiga batu karang tersebut rompal. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam untuk kedua kalinyamemukul batu tersebut dengan peralatannya sambil membaca Al An ‘am 115 :
(Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu ( Al Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-Nya.)
Ini kembali menyebabkan percikan, dan sepertiga batu karang tersebut rompal. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam untuk ketiga kalinya memukul batu tersebut sambil membaca Al An ‘am 115 :
(Telah sempurnalah kalimat tuhanmu ( Al Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya. Dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
Ini juga menyebabkan percikan dan sisa batu karang pecah menjadi beberapa potong.
Salman Farsi RA bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam: “ Nabi yang aku hormati, aku lihat percikan setiap kali kamu memukul batu karang.” Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab : “ Pada percikan pertama, aku melihat benteng merah Syria. Jibril AS memberitahukanku bahwa para pengikutmu akan menaklukkan Syria. Pada percikan kedua, aku melihat perbentengan putih Persia. Jibril AS memberitahukanku lebih lanjut bahwa para pengikutmu akan menaklukkannya juga. Pada percikan ketiga, aku diberi kunci Yaman, dan aku diberitahukan bahwa para pengikutmu juga akan menaklukkan dinasti ini. “
Kaum muslimin bersorak mendengar khabar gembira ini. Orang munafik, bagaimanapun, mengejek dan mencemoohkan kaum muslimin. Bagaimanapun, tidak diragukan berita ini telah menciptakan rasa ikhlas dalam pikiran kaum muslimin bahkan diwaktu kelaparan dan peperangan sulit ini.
Perlu dicatat, bahwa didalam ayat 115 surat Al An'am, dua karakteristik Al Qur’an diuraikan. Petunjuk didalam Al Qur’an adalah benar dan berdasarkan pada keadilan yang hakiki. Lagi pula tidak ada orang yang akan pernah mampu mengubah petunjuk yang maha mulia ini. Yang terakhir tetapi tidak kalah pentingnya, Allah SWT mendengar dan mengetahui apa-apa yang sedang dibicarakan orang ini.
Sangat jelas. Bahwa didalam keadaan sesulit apapun, kita harus membaca ayat 115 surat Al An ‘am diatas.
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu ( Al Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimatnya dan Dia lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Sumber : Tempat-tempat bersejarah di Madinah Munawwarah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar