Jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta itu membawa kepada durhaka (kejahatan), dan durhaka itu membawa keneraka. Seseorang itu senantisa berdusta dan cenderung berbuat dusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai pendusta. (HR. Bukhari-Muslim)
Begitu besarnya dampak buruk dari dusta. Ujung-ujungnya akan membawa ke neraka. Semua juga tahu, bahwa neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Berdusta merupakan salah satu perilaku tercela yang perlu benar-benar dijauhi agar terhindar dari neraka.
Dalam kehidupan ini, kita akan senantiasa berhadapan dengan masalah. Memilih berdusta agar terhindar dari suatu masalah, bukanlah jalan keluar yang bijak. Boleh jadi, dengan berdusta, masalah akan bertambah. Dusta, dapat juga membuat persoalan mudah, menjadi rumit.
Sebagai seorang mukmin, tentu akan sungguh-sungguh berusaha menghindarkan diri dari berdusta. Kita tentu marasa malu jika disebut sebagai pendusta atau tukang berbohong.
Seorang mukmin bukanlah tukang mencela, tukang melaknat orang, tukang berbohong dan bukan pula tukang berkata rendah. ( HR Tirmidzi)
Pekanbaru, 8 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar