Hari ini adalah pertengahan Ramadhan 1432 H. Bagi orang-orang yang beriman diwajibkan berpuasa dibulan Ramadhan. Salah satu hal penting yang harus dijaga selama berpuasa adalah ucapan/pembicaraan. Menjaga ucapan itu sangat perlu dilakukan agar puasa tidak menjadi sia-sia.
Didalam Al qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, banyak tuntunan tentang berbicara. Ada baiknya, tuntunan itu kita jadikan pegangan. Diantaranya, kita diminta untuk menjauhkan diri dari perkataan yang tidak berguna.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yakni orang-orang yang khusuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan ) yang tidak berguna (yang tidak bermanfaat).” ( QS Al Mu’minin, 1-3)
Diantara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan apa-apa yang tidak berguna. ( HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Didalam pembicaraan, hendaknya tidak berlebih-lebihan dan tidak berdusta :
Berbahagialah orang yang menahan kelebihan lisannya.” ( HR. Baihaqi)
“Ada tiga perkara, barang siapa memiliki semua itu didalam dirinya, maka ia adalah seorang munafiq sekalipun ia shalat, shaum dan mengira ia seorang muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji ingkar, dan jika diamanati berkhianat . (HR. Bukhari-Muslim)
Tidak mencela dan melaknat orang :
Seorang mukmin bukanlah tukang mencela, tikang melaknat orang, tukang berbohong dan bukan pula tukang berkata rendah. ( HR. Tirmidzi)
Latihan menahan diri dari perkataan yang tidak berguna, mencela atau berbohong selama berpuasa, diharapkan berdampak pada kehidupan pada hari-hari setelah Ramadan. Ucapan semakin terpelihara. Hal ini juga akan memberi peluang besar bagi terjalinnya hubungan baik antara sesama.
Pekanbaru, 16 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar