Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Jumat, Januari 13, 2012

Menjemput Rezeki Dengan Berkah


“Dan tidak ada suatu binatang melatapun dibumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”, ( QS. Huud 11: 6)
Kita diciptakan oleh Allah dilengkapi dengan rezeki. Rezeki ditentukan setelah empat bulan diperut ibu. Rezeki ada yang baik atau yang buruk, tergantung cara mengambilnya. Rezeki yang buruk karena cara mengambilnya yang buruk .

Setiap makhluk sudah ada rezekinya. Misalnya, Allah menciptakan pohon terbatas gerakannya. Karena pohon tak lincah, maka makanannya didekatkan lewat akar. Rezekinya didekatkan, ini sengaja diatur oleh Allah. Begitupun binatang, misalnya singa. Pada waktu masih bayi dia tidak mengejar kijang, maka Allah ,menyediakan air susu ditubuh induknya. Ketika air susunya berhenti, Allah menggantinya dengan makanan yang diburu induknya. Setelah besar dia berburu sendiri. Makin kuat fisiknya, mkin tinggi kualitas ikhtiarnya.
Begitupun manusia, dalam perut ibu rezekinya masuk lewat ari-ari karena belum bisa berbuat. Setelah lahir, walau tali ari-ari digunting, tetap saja bertemu dengan rezekinya lewat air susu ibu. Saat air susu berhenti, Allah menyediakan berbagai makanan yang kalau lapar tinggal menangis, maka rezeki akan datang. Makin dewasa harus makin gigih ikhtiarnya menjemput rezeki karena Allah telah menyiapkan kekuatan fisik, akal dan indera perasa.
Karenanya kita jangan malas mencari nafkah, binatangpun selalu berikhtiar untuk mendapatkan rezekinya. Rasulullah pernah terkesan kepada burung yang pergi dengan perut kosong , tetapi setelah terbang kembali dengan perut kenyang. Jadi, kuncinya adalah terbang (bergerak) dan itu tidak didapatkan dengan sayap yang malas. Binatang yang tidak mempunyai akal saja, mati-matian ikhgtiar hingga bisa bertemu dengan rezekinya. Mustahil manusia yang mempunyai akal tak bertemu dengan rezekinya.
Selain gigih ikhtiar mencari rezeki, kita juga harus melakukan amalan yang disukai Allah. Amalan yang bisa membuka pintu rezeki, misalnya shalat tepat waktu, memperbanyak istigfar, silaturrahmi dan sedekah.
Ya Allah, bukakan hati kami agar selalu yakin Engkau-lah satu-satunya penjamin rezeki. Bimbinglah kami agar dapat menyempurnakan ikhtiar menjemput rezeki-Mu dengan cara yang Engkau ridhai.
( Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar, Menjemput Rezeki dengan berkah, kumpulan tulisan tausiah).

Tidak ada komentar: