Dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu yang
panjang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang orang
kafir setelah mati:
Gelarkanlah untuknya
alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka.
Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai
tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang
jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah
engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau
dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu
adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang
jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.”
(HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Setiap ada prosesi masuk Islamnya seseorang di masjid ini,
selalu saja ramai jemaah yang menyaksikan. Terlihat adanya keseriusan jamaah
dalam mengikuti prosesi tersebut. Bagi saya, prosesi itu menyentuh sekali. Ada
rasa yang tak dapat dijelaskan.
Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, resmilah seseorang
memeluk agama Islam. Dengan demikian, dia berpeluang terhindar dari berbagai
azab yang diperuntukkan bagi orang kafir.
Berdasarkan hadis diatas, azab kubur bagi orang kafir itu adalah alas tidur dari api neraka, terkena
panas dan uap panas neraka, disempitkan kuburnya sehingga tulang-tulang rusuknya
berhimpitan. Azab yang sangat mengerikan
dan memberi rasa sakit luar biasa. Oleh sebab itu, bagi kita yang telah diberi
Allah SWT hidayah iman, patut banyak-banyak bersyukur dengan terus berusaha
memelihara dan meningkatkan keimanan itu. Caranya, pelajari Al Qur’an dan
sunnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar