Iman adalah nikmat Allah SWT yang tertinggi. Tidak ada
nikmat lain yang melebihi nikmat iman.
Hidup itu adalah nikmat Allah SWT, tapi banyak makhluk lain yang juga diberi
hidup oleh Allah SWT. Selain manusia, binatang dan tumbuhan juga hidup. Jadi, dimana letak istimewanya?
Segala sesuatu menjadi sia-sia dan tidak memberi manfaat apapun
jika tidak ada keimanan. Sungguh beruntung orang yang beriman. Mereka telah
mendapatkan nikmat yang tertinggi dan tiada nikmat yang melebihinya.
Seandainya seluruh isi dunia diletakkan dalam suatu timbangan
sedang iman diletakkan diatas timbangan yang lain, maka timbangan iman jauh
lebih berat.
Iman tidak bisa ditukar dengan dunia seisinya. Apalagi
sekedar dengan jabatan atau kekuasaan, apalagi dengan harta atau uang.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan:” Tidak ada suatu apapun yang lebih mulia disisi Allah melebihi seorang
mukmin”.(Riwayat Thabrani)
Begitu iman menancap dalam hati, dunia menjadi berubah dalam
pandangannya. Dunia tidak lagi menjadi tujuan dan cita-cita tertinggi. Dunia
tidak lebih dari sekadar mazra’ah
(ladang tempat bertanam) yang panennya akan dinikmati di akhirat kelak.
Ketika orentasi hidupnya benar, maka perilaku dan harapannya juga
akan benar. Ada kenyamanan manakala ia melihat kebenaran dan kebaikan.
Sebaliknya, ia akan merasa sedih dan galau jika melihat kekafiran, kefasikan
dan kemaksiatan.
Allah SWT berfirman:
Akan tetapi Allah
menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah didalam
hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan
kedurhakaan. (Mereka) itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (Al-
Hujurat 49: 7).
(Sumber: Suara Hidayatullah, Juni 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar