Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Jumat, Oktober 26, 2012

Berdoa Dengan Lembut Dan Langsung (Tata Cara Berdo'a)


Berdo’a adalah wujud ketergantungan seseorang kepada Allah SWT. Kita tentu sangat menginginkan agar do’a tersebut dikabulkan. Agar do’a dikabulkan oleh Allah SWT, maka berdo’a hendaklah sesuai dengan tatacara berdo'a menurut tuntunan Al Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diantara tuntunan berdo’a tersebut adalah dengan suara lembut dan langsung kepada Allah SWT. Aam Amiruddin dalam Tafsir Al Quran Kontemporer menjelaskan, bahwa  seorang Badui pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “ Ya Rasulullah, apakah Tuhan itu dekat atau jauh? Kalau dekat, saya minta dengan suara pelan dan kalau jauh saya akan minta dengan suara keras”. Mendengar pertanyaan itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terdiam menunggu wahyu hingga turun ayat berikut :
Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan  orang yang berdo’a kepada Ku apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(QS. Al Baqarah 2: 186)

Merujuk pada ayat ini, para ahli tafsir menegaskan, sudah sepatutnya seorang hamba berdo’a dengan suara lembut, tidak perlu keras, karena Allah itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Juga tidak perlu pakai perantara karena Allah itu qariib (sangat dekat). Adapun terkabul atau tidaknya suatu do’a sangat ditentukan oleh kesalehan diri kita, bukan kesalehan orang lain, karena pada ayat itu ada kalimat “ Hendaklah mereka itu (orang yang memohon) memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku”.
Jelaslah bahwa Al Quran mengarahkan agar kita selalu memohon, berdoa dan beribadah secara langsung kepada-Nya, tanpa perantara, karena ini merupakan refleksi dari “Allahushshamad”. Allah, tempat bergantung segala sesuatu. (QS. Al Ikhlas 112: 2)
Pekanbaru, Oktober 2012

Tidak ada komentar: