Beriman kepada Allah artinya berikrar dengan macam-macam
tauhid yang tiga serta beri’tiqad dan beramal dengannya yaitu tauhid rububiyah,
tauhid uluuhiyyah dan tauhid al-asma wash-shifaat. Adapun tuauhid rububiyyah
adalah mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah baik mencipta, memberi
rizki, menghidupkan dan mematikan ; dan bahwasanya Dia itu adalah Raja dan
Penguasa segala sesuatu.
Tauhid uluuhiyyah artinya mengesakan Allah melalui segala
pekerjaan hamba yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah
apabila memang hal itu disyariatkan oleh-Nya seperti berdo’a, takut, rojaa’
(harap), cinta, dzabh (penyembelihan), nadzr (janji), isti’aanah (minta
pertolongan), al-istighotsah (minta bantuan), al- isti’adzah (meminta
perlindungan), shalat, shoum,haji, berinfaq di jalan Allah dan segala apa saja
yang disyari’atkan dan diperintahkan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun baik seorang malaikat, nabi, wali maupun yang lainnya.
Sedangkan makna tauhid al-asma wash-shifaat adalah menetapkan
apa-apa yang Allah dan rasul-Nya telah tetapkan atas diri-Nya baik itu
berkenaan dengan nama-nama maupun sifat-sifat Allah dan mensucikan-Nya dari
segala ‘aib dan kekurangan sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah
dan Rasul-Nya. Semua ini kita yakini tanpa melakukan tamtsil (perumpamaan,
tanpa tasybiih (penyerupaan), tahrif (penyelewengan), ta’thil (penafian) dan
tanpa takwil; seperti difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala :
Tidak ada sesuatupun yang
menyerupai-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Asy-Syuro: 11)
Dan Allah mempunyai
nama-nama yang baik, maka berdo’alah kamu dengannya. (QS. Al-A’raf: 180)
(Sumber: Prinsip-Prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Syeikh
Doktor Sholeh Bin Fauzan Bin ‘Abdullah Al-Fauzan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar