Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kita berpeluang
melakukan perbuatan yang menimbulkan dosa. Oleh sebab itu bersegeralah memohon
ampunan-Nya. Yakinkan diri, bahwa kita sangat membutuhkan ampunan dari Allah
SWT. Yakinkan juga, bahwa Allah SWT Maha Pengampun.
Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah , lalu memohon ampunan atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
keji itu, sedang mereka mengetahui.( QS. Ali Imran3: 135)
Didalam kitab “ Kemudahan Dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir Jilid I”, dijelaskan firman Allah Ta’ala “ Dan orang-orang yang apabila mereka melakukan perbuatan keji atau
mereka menzalimi diri sendiri, maka mereka ingat kepada Allah, lalu memohon
ampunan atas dosa-dosanya.” Yakni, apabila dia melakukan sebuah dosa, maka
perbuatan itu diiringi dengan tobat dan istigfar.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.” Sesungguhnya ada seseorang melakukan sebuah dosa, lalu ia berkata,
Tuhan ku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah dosaku.’
Maka Allah Ta’ala berfirman,’ Hambaku melakukan satu dosa, lalu dia sadar bahwa
dirinya memiliki Tuhan yang dapat mengampuni dosa itu dan menyiksa karenanya.
Sungguh Ku ampuni dosa hamba-Ku itu.’ Kemudian dia melakukan dosa lainnya, lalu
berkata:’ Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah
aku.’ Maka Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman:’ Hamba-Ku mengetahui
bahwa dirinya memiliki Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan menyiksa karena
dosa. Sungguh, Ku ampuni dosa hamba-Ku itu.’ Kemudian dia melakukan dosa
lainnya lalu berkata,’ Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa,
maka ampunilah,’ Maka Allah Yang Mahasuci lagi
Mahatinggi berfirman:’ Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki
Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan
menyiksa karena dosa. Sungguh, Ku ampuni dosa hamba-Ku itu. Kemudian dia
melakukan dosa lainnya dan berkata:’ Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan
sebuah dosa, maka ampunilah. Maka Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi
berfirman:’ Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan yang dapat mengampuni
dosa dan menyiksa karena dosa. Aku mempersaksikan kepadamu bahwa sesungguhnya
Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku itu. Maka perbuatlah kebaikan yang
dikehendakinya.” Hadits yang senada dengan ini dikemukakan pula dalam
sahihain, yaitu dari hadits Ishak bin Abi Thalhah.
Masih menurut Tafsir Ibnu Katsir itu, tatkala melakukan tobat
sangat dianjurkan untuk berwudhu dan shalat dua rakaat. Hal ini berdasarkan
keterangan yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dari Ali r.a, dia berkata,”
Apabila saya mendengar sebuah hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka saya berdo’a mudah-mudahan Allah memberiku manfaat dari hadits itu
dengan manfaat yang dikehendaki-Nya. Apabila ada orang lain menceritakan hadits
dari Nabi kepadaku, maka saya meminta orang itu bersumpah. Jika dia bersumpah
kepadaku, maka aku membenarkannya. Sesungguhnya Abu Bakar r.a menceritakan
kepadaku, dan beliau itu benar, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:” Tidaklah
seseorang yang berbuat dosa, lalu berwudhu dengan baik, kemudian shalat dua
rakaat, lalu memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, melainkan Allah
mengampuninya.” Hadits inipun diriwayatkan oleh al-Madini, al-Hamidi, Ibnu
Abi Syaibah, para penyusun kitab sunan, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam
kumpulan hadits sahihnya, oleh al-Bazar, dan oleh Daruquthni dari berbagai
jalan, diantaranya dari Utsman bin al-Mughirah. Tirmidzi mengatakan bahwa
hadits itu hasan. Secara umum dapat dikatakan bahwa hadits itu adalah hadits
hasan. Ia berasal dari riwayat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, dari Khalifah
Rasulullah, Abu Bakar ash-Shinddiq r.a.
Kesahihan hadits diatas dibuktikan pula oleh sebuah hadits
yang terdapat dalam sahihain,” Amirul Mukminin Utsman bin Affan
mengatakan bahwa dia mengajarkan wudhu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
kepada orang lain. Kemudian Utsman berkata ,’ Saya mendengar Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:” Barangsiapa
yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian dia shalat dua rakaat (dengan
khusuk) dan dia tidak berbicara kepada dirinya pada kedua rakaat itu, maka akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” Ditegaskan pula, bahwa hadits ini diriwayatkan
dari keempat imam sebagai Khulafa ar-Rasyidin, dari junjungan kaum terdahulu
dan kemudian serta Rasul Tuhan semesta alam, sebagaimana ditunjukkan oleh Kitab
yang terang bahwa istigfar dari dosa berguna bagi yang durhaka.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Said, dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam , beliau bersabda:” Iblis berkata, Ya Tuhanku, demi
keagungan-Mu , aku akan senantiasa menyesatkan Bani Adam selama ruh berada
dalam jasad mereka. ‘ Maka Allah Ta’ala berfirman,’ Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku akan senantiasa mengampuni
mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku”.
(Pekanbaru, September 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar