Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Oktober 14, 2012

Memohon Ampunan Allah (Taubat)


Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kita berpeluang melakukan perbuatan yang menimbulkan dosa. Oleh sebab itu bersegeralah memohon ampunan-Nya. Yakinkan diri, bahwa kita sangat membutuhkan ampunan dari Allah SWT. Yakinkan juga, bahwa Allah SWT Maha Pengampun.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah , lalu memohon ampunan atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu, sedang mereka mengetahui.( QS. Ali Imran3: 135)

Didalam kitab “ Kemudahan Dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid I”, dijelaskan firman Allah Ta’ala “ Dan orang-orang yang apabila mereka melakukan perbuatan keji atau mereka menzalimi diri sendiri, maka mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya.” Yakni, apabila dia melakukan sebuah dosa, maka perbuatan itu diiringi dengan tobat dan istigfar.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.” Sesungguhnya ada seseorang melakukan sebuah dosa, lalu ia berkata, Tuhan ku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah dosaku.’ Maka Allah Ta’ala berfirman,’ Hambaku melakukan satu dosa, lalu dia sadar bahwa dirinya memiliki Tuhan yang dapat mengampuni dosa itu dan menyiksa karenanya. Sungguh Ku ampuni dosa hamba-Ku itu.’ Kemudian dia melakukan dosa lainnya, lalu berkata:’ Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah aku.’ Maka Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman:’ Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan menyiksa karena dosa. Sungguh, Ku ampuni dosa hamba-Ku itu.’ Kemudian dia melakukan dosa lainnya lalu berkata,’ Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah,’ Maka Allah Yang Mahasuci lagi  Mahatinggi berfirman:’ Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan  yang dapat mengampuni dosa dan menyiksa karena dosa. Sungguh, Ku ampuni dosa hamba-Ku itu. Kemudian dia melakukan dosa lainnya dan berkata:’ Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah. Maka Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman:’ Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan menyiksa karena dosa. Aku mempersaksikan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku itu. Maka perbuatlah kebaikan yang dikehendakinya.” Hadits yang senada dengan ini dikemukakan pula dalam sahihain, yaitu dari hadits Ishak bin Abi Thalhah.
Masih menurut Tafsir Ibnu Katsir itu, tatkala melakukan tobat sangat dianjurkan untuk berwudhu dan shalat dua rakaat. Hal ini berdasarkan keterangan yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dari Ali r.a, dia berkata,” Apabila saya mendengar sebuah hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka saya berdo’a mudah-mudahan Allah memberiku manfaat dari hadits itu dengan manfaat yang dikehendaki-Nya. Apabila ada orang lain menceritakan hadits dari Nabi kepadaku, maka saya meminta orang itu bersumpah. Jika dia bersumpah kepadaku, maka aku membenarkannya. Sesungguhnya Abu Bakar r.a menceritakan kepadaku, dan beliau itu benar, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Tidaklah seseorang yang berbuat dosa, lalu berwudhu dengan baik, kemudian shalat dua rakaat, lalu memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, melainkan Allah mengampuninya.” Hadits inipun diriwayatkan oleh al-Madini, al-Hamidi, Ibnu Abi Syaibah, para penyusun kitab sunan, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kumpulan hadits sahihnya, oleh al-Bazar, dan oleh Daruquthni dari berbagai jalan, diantaranya dari Utsman bin al-Mughirah. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits itu hasan. Secara umum dapat dikatakan bahwa hadits itu adalah hadits hasan. Ia berasal dari riwayat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, dari Khalifah Rasulullah, Abu Bakar ash-Shinddiq r.a.
Kesahihan hadits diatas dibuktikan pula oleh sebuah hadits yang terdapat dalam sahihain,”            Amirul Mukminin Utsman bin Affan mengatakan bahwa dia mengajarkan wudhu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang lain. Kemudian Utsman berkata ,’ Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian dia shalat dua rakaat (dengan khusuk) dan dia tidak berbicara kepada dirinya pada kedua rakaat itu, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” Ditegaskan pula, bahwa hadits ini diriwayatkan dari keempat imam sebagai Khulafa ar-Rasyidin, dari junjungan kaum terdahulu dan kemudian serta Rasul Tuhan semesta alam, sebagaimana ditunjukkan oleh Kitab yang terang bahwa istigfar dari dosa berguna bagi yang durhaka.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Said, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda:” Iblis berkata, Ya Tuhanku, demi keagungan-Mu , aku akan senantiasa menyesatkan Bani Adam selama ruh berada dalam jasad mereka. ‘ Maka Allah Ta’ala berfirman,’ Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku akan senantiasa mengampuni mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku”.
(Pekanbaru, September 2012)

Tidak ada komentar: