Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, April 21, 2013

Jangan Menyembah Selain Allah Dan Hendaklah Berbuat Baik Kepada Ibu Bapak

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjud dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah , “wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.(QS. Al Israa’ 17: 23-24)
Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan perintah dari Allah SWT. Perintah itu diberikan setelah perintah agar jangan menyembah selain Dia. Hal ini hendaknya menjadi perhatian sungguh-sungguh bagi kita, bagaimana pentingnya berbuat baik kepada orang tua. Kita tentu tidak ingin menjadi anak durhaka dengan segala konsekwensinya. Berbuat baik kepada kedua orang tua itu dilakukan ketika mereka masih hidup dan ketika sudah meninggal dunia.

Penjelasan dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir tentang hal ini perlu kita cerna dengan baik. Dijelaskan,  bahwa Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya supaya menyembah Dia Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Ditafsirkan demikian, karena al-qadha disini artinya perintah. Karena itu, perintah menyembah-Nya digabung dengan perintah berbuat baik kepada kedua orang tua. Maka, Allah Ta’ala berfirman :” Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya,” yaitu Dia menyuruh berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Penggalan ini seperti firman Allah Ta’ala ,”Supaya kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, serta kepada Aku lah tempat kamu kembali”,(Luqman 14)
Firman Allah Ta’ala,”Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu , maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘uf’”. Maksudnya, janganlah kamu memperdengarkan kepada keduanya perkataan buruk yang paling ringan. “ Janganlah kamu membentak mereka,” yaitu janganlah kamu berbuat buruk kepada keduanya dan janganlah memukulnya. Setelah Allah melarang manusia berkata dan berbuat buruk, maka Dia menyuruh manusia berkata dan berbuat baik. Maka Allah Ta’ala berfirman ,” Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. Karim berarti lembut, baik dan sopan disertai tata krama, penghormatan dan pengagungan.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang”, yaitu ber tawadhulah kepada keduanya melalui tindakan mu,”dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil,” yaitu rahmatilah keduanya pada saat tua dan setelah mati. Ibnu Abbas berkata, setelah itu, Allah Ta’ala menurunkan ayat “Tidaklah pantas bagi  nabi dan orang-orang beriman untuk memintakan ampun bagi orang-orang musyrik, walaupun mereka merupakan kerabat, setelah jelas bagi mereka bahwa kaum musyrik adalah penghuni neraka jahim”.
Terdapat hadis yang banyak tentang berbuat baik kepada kedua orang tua. Diantaranya hadits yang diriwayatkan dari Anas dan lainnya dari berbagai jalur :
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik mimbar, kemudian bersabda, amin, amin, amin. Beliau ditanya, ya Rasulullah, apa yang engkau aminkan? Beliau bersabda, Jibril datang kepadaku lalu berkata , Hai Muhammad, amat kecewalah orang yang tidak membaca salawat kepada mu tatkala namamu disebutkan padanya. Katakanlah, amin! Maka akupun mengatakan amin. Jibril berkata, Amat kecewa orang yang datang kepada nya bulan Ramadhan hingga berakhir bulan itu, tetapi ia tidak memperoleh ampunan. Maka katakanlah amin! Aku pun mengatakan amin. Kemudian jibril melanjutkan, kecewalah orang yang dapat mengecap hidup bersama kedua orang tuanya atau salah satunya, namun keduanya tidak menyebabkannya masuk syurga. Ucapkanlah amin bagi orang demikian, maka akupun mengucapkannya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Asil, yaitu Malik bin Rabi’ah as- Saidi. Dia berkata:
Ketika aku duduk disamping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah seorang dari kaum Anshar. Dia berkata, Ya Rasulullah, apa yang dapat aku lakukan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal? Beliau bersabda:” Ada empat perkara yang dapat kamu lakukan, mendo’akan keduanya, memohonkan ampunan, dan melaksanakan janji keduanya, menghormati teman-teman keduanya, dan bersilaturrahim dengan kerabat yang tiada hubungan dengannya, kecuali melalui kedua orang tuamu. Itulah perbuatan yang dapat kamu lakukan untuk keduanya setelah mereka meninggal. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dari hadits Abdurrahman bin Sulaiman alias Ibnul Ghasil.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Muawiyah bin Jahimah:
Muawiyah menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, Ya Rasulullah, kau hendak berperang dan aku datang untuk meminta nasehatmu. Beliau bertanya:” Apakah kamu punya ibu? Dia membenarkannya. Nabi bersabda: “Uruslah ibumu, karena syurga berada dibawah kedua kakinya”. Pernyataan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dikemukakan dalam berbagai kesempatan. (HR. Ahmad)
Diriwayatkan Imam Ahmad dari Al Miqdam bin Ma’dikarba, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
Allah berpesan agar kamu berbuat baik kepada bapakmu. Allah berpesan agar berbuat baik kepada ibumu. Allah berpesan agar berbuat baik kepada ibumu. Allah berpesan agar berbuat baik kepada ibumu. Allah berpesan kepadamu agar berbuat baik kepada kerabat terdekat dan kerabat lainnya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)




Tidak ada komentar: