Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. ( QS. An Nahl 16: 97)
Membaca ayat ini, terasa ada ketenangan didalam hati.
Ternyata, tidaklah susah untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Yaitu dengan
mengerjakan amal saleh dalam keadaan beriman. Mengerjakan amal saleh itu memang
sudah sepatutnya dilakukan oleh seorang muslim. Dan, kehidupan yang baik
merupakan dambaan setiap manusia.
Bagi yang masih mencari-cari jalan untuk mendapatkan
kehidupan yang baik, patut memahami ayat Al-Qur’an surat An-Nahl 97 ini. Didalam
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i dijelaskan, ayat ini
merupakan janji dari Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal saleh, yaitu
amal yang sejalan dengan kitab Allah dan sunah rasul-Nya. Baik dia laki-laki
maupun perempuan, baik manusia maupun jin, sedang kalbunya merasa tenteram
dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya. Janji itu ialah bahwa Allah akan
memberinya kehidupan yang baik didunia dan akan membalasnya di akhirat dengan
balasan yang lebih baik daripada amalnya. Kehidupan yang baik, mencakup seluruh
jenis nikmat yang menggembirakan hati, baik didunia maupun di akhirat. Hal ini
sebagaimana ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari
Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sungguh beruntunglah
orang yang berserah diri, yang diberi rezeki dengan rasa cukup, dan yang merasa
puas dengan apa yang telah diberikan Allah baginya. (HR. Ahmad)
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Muslim dari hadis Abdullah
bin Yazid al-Muqri.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Allah tidak menzalimi
suatu kebaikan bagi seorang mukmin. Kebaikan itu diberikan kepadanya
didunia dan diberikan pula pahalanya di
akhirat. Adapun orang kafir, maka dia diberi makan di dunia karena aneka
kebaikannya, sehingga apabila ia tiba di akhirat, maka tiada satu kebaikan pun
yang membuahkan pahala. (HR. Muslim)
(Pekanbaru, Maret 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar