Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Senin, Mei 12, 2014

Allah Pemilik Kemudharatan Dan Manfaat


Allah adalah pemilik kemudaratan dan manfaat, yang mengatur makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, tiada yang dapat membantah hukumnya, dan tiada yang dapat menolak keputusan-Nya. Demikian ditegaskan di dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Oleh sebab itu, apapun yang menimpa diri kita patut di yakini bahwa semua adalah atas kehendak Allah Ta’ala. Ketika memperoleh suatu kenikmatan sekecil apapun, sepatutnya kita bersyukur. Sebaliknya, ketika ditimpa ujian sebesar apapun, kita tetap bersabar dan mengembalikannya kepada Allah Ta’ala. Cermati sungguh-sungguh ayat Al-Qur’an dan tafsirnya ini:
Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia. Dan, jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dan, Dia lah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya dan Dia lah Yang Mahabijaksana lagi Mahamengetahui. (QS.6  Al-An’aam: 17-18)

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia adalah pemilik kemudaratan dan manfaat, yang mengatur makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, tiada yang dapat membantah hukumnya, dan tiada yang dapat menolak keputusan-Nya.” Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia. Dan, jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu”. Ayat ini seperti firman Allah,” Rahmat apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu”. (Fathir 2).
Dalam Ash-Shahih dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ya Allah, tiada yang dapat menghalangi pemberian-Mu, tiada yang dapat memberikan sesuatu yang Engkau halangi, dan tidaklah berguna kemuliaan seseorang dibandingkan dengan kemuliaan-Mu. (Hadits Sahih)
Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman,”Dan Dia lah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya,” yaitu yang membuat kepala tertunduk, wajah terpuruk, segala makhluk terhina, dan mematung dihadapan-Nya, dibawah dominasi dan keputusan-Nya. “dan Dialah Yang Mahabijaksana,” dalam segala perbuatan-nya,”lagi Mahamengetahui,” posisi dan tempat segala perkara. Maka Dia, tidak akan memberikan dan menghalangi, kecuali kepada orang yang berhak diberi dan dihalangi. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Maret 2014

Tidak ada komentar: