Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Mei 18, 2014

Ada Setan Manusia Dan Jin


Sesungguhnya manusia memiliki setan dari kalangan mereka sendiri. Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjawab pertanyaan dari Abu Dzar, ‘ Apakah ada setan manusia? Penjelasan ini dapat ditemukan didalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat 112 surah Al-An’aam.
Dan demikianlah, Kami jadikan untuk setiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu. Jika Tuhan mu menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. 6 Al-An’aam: 112)

Allah Ta’ala berfirman,” Sebagaimana Kami telah menjadikan kamu memiliki musuh-musuh yang menentang, menyalahi dan mengingkarimu, maka demikian pula Kami telah menjadikan setiap Nabi terdahulu pun memiliki musuh. Jadi, janganlah kamu bersedih karena bermusuh.” Allah Ta’ala berfirman,” Sesungguhnya para rasul sebelum kamu telah didustakan, lalu para rasul bersabar dalam menghadapi pendustaan dan gangguan mereka.” Waraqah bin Naufal berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,” Sesungguhnya, tiada seorang pun yang datang membawa seperti yang engkau bawa melainkan dia dimusuhi”. Firman Allah Ta’ala,” Yaitu, setan-setan manusia dan jin”, merupakan badal dari ‘musuh’ yaitu mereka memiliki musuh dari kalangan setan manusia dan jin. Tiada yang memusuhi para rasul melainkan setan dari jenis mereka itu. Semoga Allah memburukkan dan melaknat mereka.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Abu Dzar, dia berkata:
Saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berada di masjid, maka saya pun duduk. Beliau bersabda,’ Hai Abu Dzar, apakah kamu sudah shalat? Abu Dzar menjawab,’Belum’. Maka, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’ Bangkitlah dan shalat lah”. Abu Dzar berkata,’ Maka aku pun bangkit, kemudian shalat, lalu duduk. Beliau bersabda,’ Hai Abu Dzar, berlindunglah kamu kepada Allah dari kejahatan setan-setan manusia dan jin’, Abu Dzar berkata,’ Wahai Rasulullah, apakah ada setan manusia? Beliau mengiyakan.
Demikianlah, sesungguhnya manusia itu memiliki setan dari kalangan mereka sendiri. Setan ialah setiap perkara yang mendurhakai. Oleh karena itu, dalam shahih Muslim dikatakan dari Abu Dzar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Anjing hitam adalah setan.
Maksudnya, dan Allah lebih mengetahui, ialah sifat setan yang terdapat dalam anjing. Ibnu Juraij berkata:” Mujahid menafsirkan ayat ini dengan; jin-jin yang kafir adalah setan. Mereka membisikkan perkataan-perkataan yang indah sebagai tipuan kepada setan-setan manusia berupa manusia yang kafir.”
Firman Allah Ta’ala “Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain  perkataan yang indah-indah untuk menipu”, yaitu sebagian mereka melontarkan perkataan yang indah dan melenakan kepada sebagian yang lain; perkataan elok yang dapat memperdaya si penyimak karena tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya.”Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya”, yaitu semua itu terjadi menurut takdir, qadha, iradat dan kehendak Allah; yaitu setiap Nabi memiliki musuh setan dari kalangan manusia dan jin.”Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan”, yaitu tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka dustakan. Biarkanlah gangguan mereka dan serahkanlah sikap permusuhan mereka itu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Ta’ala adalah yang mencukupi dan menolongmu untuk menghadapi mereka. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Maret 2014

Tidak ada komentar: