Kebanyakan orang yang mengaku cinta kepada Allah adalah orang
yang paling jauh dari mengikuti sunnah, beramar ma’ruf nahi munkar dan berjihat
di jalan Allah. Lebih tragis lagi ia mengaku sebagai orang yang paling sempurna
jalan cintanya dibanding orang lain. Menurut sangkaannya, jalan cinta kepada
Allah itu tidak disertai kecemburuan dan kemarahan karena Allah. Hal ini
menyelisihi petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Demikian dikemukakan oleh DR.
Majdi Al-Hilali dalam bukunya “Mencintai & Dicintai Allah”.
Diingatkan, beribadah dengan cinta saja itu berbahaya dan
bisa menggelincirkan.
Ibnu Taimiyah berkata:”Cinta yang murni itu akan menyenangkan
jiwa, hingga dikhawatirkan hawa nafsu akan menguasainya jika ia tidak dibatasi
dengan rasa takut kepada Allah. Hingga berkatalah orang yahudi dan nasrani:
...kami ini adalah anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya...(Al-Maidah 5: 18)
Oleh karena itu, ukuran cinta sejati kepada Allah adalah
munculnya tanda-tanda cinta. Yaitu tanda-tanda yang telah dijelaskan Allah dalam Kitab-Nya dan diterangkan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam Sunnahnya.
Ibnu Taimiyah berkata:” Mengikuti sunnah Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam dan syari’atnya adalah bukti kecintaan kita kepada
Allah. Sebagaimana halnya jihat di jalan Allah, mencintai wali-wali-Nya dan
memusuhi musuh-musuh-Nya merupakan hakikat cinta kepada Allah. Sebagaimana
disebutkan dalam hadits:
Ikatan iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan
benci karena Allah.(Hadits hasan, dihasankan oleh Al-Albani)
Kebanyakan orang yang mengaku cinta kepada Allah adalah orang
yang paling jauh dari mengikuti sunnah, beramar ma’ruf nahi munkar dan berjihat
di jalan Allah. Lebih tragis lagi ia mengaku sebagai orang yang paling sempurna
jalan cintanya dibanding orang lain. Menurut sangkaannya, jalan cinta kepada
Allah itu tidak disertai kecemburuan dan kemarahan karena Allah. Hal ini
menyelisihi petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena itulah disebutkan dalam
sebuah hadits ma’tsur,” Pada hari kiamat nanti Allah Ta’ala berfirman: “
Dimana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku. Pada hari ini Aku
akan menaunginya dalam naungan-Ku di saat tidak ada lagi naungan selain
naungan-Ku.” (HR. Muslim)
Firman Allah:”Dimana orang-orang yang saling mencintai
karena keagungan Allah”, kalimat ini merupakan penjelasan atas apa yang ada
di dalam hati mereka berupa pengagungan kepada Allah dan kecintaan kepada-Nya.
Dengan keadaan seperti itu ia akan menjaga hukum-hukum Allah. Jadi, orang-orang
yang tidak menjaga hukum-hukum Allah itu
lantaran lemahnya keimanan dalam hati
mereka.(Mencintai Dan Dicintai Allah, DR. Majdi Al-Hilali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar