Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, November 09, 2017

Berkumpulnya Orangtua Dan Anak-Anak Orang Beriman Didalam Surga



Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak-cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak-cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” ( QS Ath-Thuur 21).
Mengenai ayat ini, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT memberitakan tentang karunia, kemurahan, anugerah, kelembutan dan kebaikan-Nya terhadap makhluk-Nya, bahwasanya apabila keimanan orang-orang beriman itu diikuti oleh keturunan mereka, maka mereka akan dipertemukan dengan ayah-ayah mereka di dalam suatu tempat, walaupun amalan-amalan mereka itu tidak seperti amalan-amalan ayah-ayah mereka, agar mereka merasa senang dengan kehadiran anak-anaknya itu disisi mereka, ditempat-tempat kediaman mereka. Maka disatukanlah diantara mereka itu dengan cara yang paling baik, bahwa orang yang kurang didalam amalannya akan ditinggikan derajatnya melalui orang yang sudah sempurna amalannya dan hal itu sama sekali tidak menjadikan amalannya berkurang dan kedudukannya menurun sehingga samalah antara orang ini dengan orang yang tinggi derajatnya itu.
Itulah sebabnya Allah SWT berfirman: “ Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak-cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak-cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka”.
Imam Ats-Tsauri meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas r.a berkata:” Sesungguhnya Allah Ta’ala akan mengangkat derajat keturunan orang beriman sekedudukan dengan derajatnya, walaupun keturunannya itu mempunyai amal yang lebih rendah daripada dia, agar menjadi senanglah dengan kehadiran mereka”.

Kemudian Ibnu Abbas r.a membacakan ayat:” Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak-cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak-cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka”. Penafsiran ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim, dari hadits Sufyan Ats-Tsauri dengan riwayat yang sama. Turut pula diriwayatkan oleh al-Bazzar dan Ibnu Abbas r.a secara marfu’ dan mauquf. Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Ali bin Abi Thalib berkata:” Khadijah bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tentang dua orang putra nya yang meninggal dizaman jahiliah. Rasulullah menjawab:”Keduanya itu berada didalam neraka”. Namun, ketika Rasulullah melihat kemurungan diwajah Khadijah, beliau berkata:’Kalau saja engkau melihat tempat keduanya, pastilah engkau marah kepada keduanya”. Khadijah bertanya lagi:”Ya Rasulullah, bagaimana dengan anakku darimu? Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab: “Didalam surga”. Kemudian bersabdalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
Sesungguhnya orang-orang beriman dan putra-putra mereka itu didalam surga. Dan sesungguhnya orang-orang musyrik dan anak-anak mereka didalam neraka. Setelah itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membacakan ayat, Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti dalam keimanan”.
Kami hubungkan anak-cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” Ini merupakan karunia yang diberikan Allah Ta’ala kepada anak-anak berkat amal ayah-ayah mereka. Adapun karunia Allah Ta’ala yang akan diberikan kepada ayah berkat doa anak, maka hal ini telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Allah akan mengangkat derajat hamba yang saleh disurga nanti, dan dia akan mengatakan:” Wahai Tuhanku, dengan apa aku mendapatkan ini? Maka Allah SWT menjawab:”Dengan permohonan ampunan anakmu untukmu”.
Sanad  hadits ini sahih, dan para imam itu tidak mengeluarkan hadits ini dari jalan. Akan tetapi, hadits ini mempunyai bukti penguat yang terdapat didalam hadits Muslim dari Abu Hurairah yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Bila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya”.
Firman Allah Ta’ala:” Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” Dia tidak akan memikul dosa orang lain. Hal ini seperti firman-Nya:”Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah dia kerjakan, kecuali golongan kanan, berada didalam surga tanya-menanya tentang orang yang berdosa.(al-Muddatstsir 38).
(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Nopember 2017.

Tidak ada komentar: