Dari Abdullah bin Mas'ud r.a, katanya Rasulullah saw bersabda :" Tidak dapat masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat rasa sombong walaupun hanya sebesar debu. Seorang laki-laki bertanya :' Bagaimana kalau seseorang memakai baju dan sepatu baru ? Jawab Rasulullah :" Allah itu Indah (Jamil), Dia menyukai yang indah .Sedangkan sombong itu menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain". ( HR Muslim)
Dalam pergaulan sehari-hari, orang yang dianggap sombong selalu dijauhi. Namun, tidak jarang juga kata-kata ‘sombong’ itu kurang tepat sasaran. Untuk itu, pengertian sombong yang diberikan oleh Rasulullah SAW patut dijadikan acuan.
Lebih penting lagi, definisi sombong yang diberikan Rasulullah SAW itu dijadikan pedoman untuk introspeksi diri. Bila ada polapikir dan sikap menolak kebenaran , walaupun sebesar debu, bersegeralah mohon ampun kepada Allah SWT serta membuangnya jauh-jauh. Kalau tidak, ya … tak dapat masuk syurga. Kebenaran itu tentu saja kebenaran menurut Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Begitu juga bila ada didalam diri pola pikir dan sikap meremehkan orang lain, segeralah bertobat dan tidak mengulanginya lagi. Disamping menghalangi untuk masuk syurga, sikap meremehkan orang lain juga merusak hubungan sesama manusia. Merusak tatanan bermasyarakat.
Dalam pergaulan sehari-hari, orang yang dianggap sombong selalu dijauhi. Namun, tidak jarang juga kata-kata ‘sombong’ itu kurang tepat sasaran. Untuk itu, pengertian sombong yang diberikan oleh Rasulullah SAW patut dijadikan acuan.
Lebih penting lagi, definisi sombong yang diberikan Rasulullah SAW itu dijadikan pedoman untuk introspeksi diri. Bila ada polapikir dan sikap menolak kebenaran , walaupun sebesar debu, bersegeralah mohon ampun kepada Allah SWT serta membuangnya jauh-jauh. Kalau tidak, ya … tak dapat masuk syurga. Kebenaran itu tentu saja kebenaran menurut Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Begitu juga bila ada didalam diri pola pikir dan sikap meremehkan orang lain, segeralah bertobat dan tidak mengulanginya lagi. Disamping menghalangi untuk masuk syurga, sikap meremehkan orang lain juga merusak hubungan sesama manusia. Merusak tatanan bermasyarakat.
Pekanbaru, 30 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar