Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, November 21, 2010

Kisah Abu Bakar Ashshiddiq Yang Sangat Menjaga Kehalalan Minuman

Abu Bakar Ashshiddiq r.a pada suatu hari minum seteguk susu yang diperoleh seseorang hamba sahayanya dari hasil karyanya. Kemudian, setelah selesai minumnya, ia bertanya :” Darimana asalnya susu tadi? Hamba sahaya itu menjawab :” Saya memberikan peramalan pada sesuatu kelompok manusia, lalu sebagai upahnya saya mendapatkan susu itu”. Mendengar jawaban itu, segeraralah Abu Bakar memasukkan jari-jari tangannya kedalam mulutnya dan mengusahakan supaya susu tadi dapat dimuntahkan. Yang menceritakan kejadian ini menjelaskan, bahwa Abu Bakar Ashshiddiq r.a terus muntah-muntah sehingga saya mengira, bahwa jiwanya akan melayang karenanya. Sehabis muntah-muntah tadi, Beliau r.a lalu berdo’a :” Ya Allah.. hamba mohon kebebasan dari pada-Mu mengenai makanan yang telah dibawa oleh urat-urat tubuh serta yang sudah bercampur aduk didalam perut besar “. ( Ihya Ulumuddin Imam Alghazali, Bimbingan untuk mencapai tingkat mu’min)
Kisah Abu Bakar ra ini membuktikan kesungguhan para sahabat untuk melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar. Salah satunya dengan menjaga kehalalan, makanan/minuman. Tidak menginginkan makanan/minuman haram masuk kedalam tubuhnya. Walaupun hanya seteguk susu.
Kesungguhan untuk dapat melaksanakan ajaran Islam secara baik dan benar, patut dimiliki semua orang. Sebelum memakan/meminum sesatu, perlu diketahui benar-benar kehalalanya. Baik halal bendanya maupun halal cara mendapatkannya. Abu Bakar Ashshiddiq r.a telah memberikan contoh. Susu itu halal, tetapi cara mendapatkannya tidak halal.
Apabila telah terlanjur pernah memakan/meminum yang tidak halal, baik bendanya ataupun cara mendapatkannya, bersegeralah mohon ampunan Allah SWT. Yakinkan diri, bahwa tidak sanggup menerima siksa api neraka. Ya Allah.. hamba mohon kebebasan dari pada-Mu mengenai makanan yang telah dibawa oleh urat-urat tubuh serta yang sudah bercampur aduk didalam perut besar. Aaamiiin…
Pekanbaru, 21 Nopember 2010

Tidak ada komentar: