Ajaran Islam itu penuh dengan kelembutan. Coba kita
simak hadis-hadis berikut ini :
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan hal ini kepada Aisyah-istri
beliau:“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai
kelembutan dalam seluruh perkara.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya
Allah Maha Penyantun, Ia menyukai sifat penyantun (lemah lembut) dalam segala
urusan, dan memberikan dalam lemah lembut apa yang tidak diberikan dalam
kekerasan dan apa yang tidak diberikan dalam selainnya,” (HR. Bukhari dan
Muslim)
“Orang yang dijauhkan dari sifat lemah lembut, maka ia
dijauhkan dari kebaikan.” (HR.Muslim)
Begitu banyaknya pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam tentang kelembutan sikap. Pesan yang sangat mudah dicerna dan juga
tidak sulit untuk dilaksanakan. Sebagai negeri yang dihuni sebagian besar
pemeluk Islam, selayaknya kelembutan itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
“Sesungguhnya sifat lemah lembut tidaklah berada pada
sesuatu kecuali akan membuat indah sesuatu tersebut dan tidaklah sifat lemah
lembut dicabut dari sesuatu kecuali akan membuat sesuatu tersebut menjadi
buruk.” (HR. Muslim)
Lemah lembut tidak berarti pembiaran. Ketegasan sikap
tetap harus dipelihara. Mengajak kepada kebenaran terus berlanjud. Begitu juga
mencegah kemungkaran, tidak boleh berhenti.
Bersikap tegas, tidaklah harus kasar.
Orang tua yang selalu bersikap lemah lembut, akan
menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Oleh sebab itu, sikap lemah lembut ini
sangat layak dimiliki para orang tua. Dengan demikian, akan semakin banyak
anak-anak yang menjadikan lemah lembut sebagai sikap/perilaku kesehariannya.
Insyaalah…
Ciumbuleuit Bandung. 18 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar