Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Januari 16, 2011

Etika Makan Islami



Ajaran Islam memang sangat lengkap dan sempurna. Semuanya dimaksudkan agar diperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat.  Salah satu aktivitas penting manusia didunia adalah makan. Adab ketika makan, memberi kenyamanan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Makan diawali dengan membaca bismillah. Amru bin Abi Salmah r.a berkata, Rasulullah saw mengajarkan kepada saya : “ Bacalah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan dari yang dekat-dekat kepadamu.” ( HR. Bukhari-Muslim)

Dari Ibnu Abbas r a bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:“ Berkah itu turun di tengah-tengah makanan, maka mulailah makan dari pinggirnya dan janganlah mulai makan dari tengahnya.” (HR. Abu Daud  dan At-Tirmizi )
Lupa merupakan salah satu sifat manusia. Oleh sebab itu, apabila lupa membaca bismillah ketika akan memulai makan, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu, wakhiruhu. Hal ini sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam : “ Jika salah seorang diantara kamu hendak makan hendaknya membaca bismillah, maka jika lupa membaca pada mulanya, hendaklah membaca bismillahi awwaluhu wa akhiruhu. ( HR. Abu Dawud-Tirmidzi)
Sebaiknya makan bersama-sama dan tidak sambil bersandar. Wahsyi bin Harb r.a berkata, sahabat nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengadu ;Ya Rasulullah, kami makan dan merasa tidak kenyang’. Jawab Nabi :’ Mungkin kamu makan sendiri-sendiri’ Jawab mereka, benar. Bersabda Nabi :” Berkumpullah pada makananmu, dan bacalah bismillah niscaya diberi berkat pada makanan itu. (HR. Abu Daud).
Abu Juhaifah bin Abdullah r.a berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, saya tidak suka makan bersandar.( HR.Bukhari)
Selesai makan, membaca hamdallah. Abu Umamah r.a berkata, adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, jika selesai makan dan mengangkat hidangannya, membaca : ‘ Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi ghairamakfiyin wa la mustagnan ‘anhu rabbana = Segala puji bagi Allah, pujian yang sebaik-baiknya, yang baik dan berat, tiada terbalas dan tidak dapat tidak, tentu kami membutuhkan  kepada-Nya, hai Tuhan kami. ( HR. Bukhari)
( Sumber hadis : Etika Islam, Nasehat Islam Untuk Anda, Miftah Faridl)

Tidak ada komentar: