Ajaran Islam memang sangat lengkap dan sempurna. Semuanya
dimaksudkan agar diperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat. Salah satu aktivitas penting manusia didunia
adalah makan. Adab ketika makan, memberi kenyamanan bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Makan diawali dengan membaca bismillah. Amru bin Abi Salmah
r.a berkata, Rasulullah saw mengajarkan kepada saya : “ Bacalah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan dari yang
dekat-dekat kepadamu.” ( HR. Bukhari-Muslim)
Dari Ibnu Abbas r a bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:“ Berkah itu turun di tengah-tengah
makanan, maka mulailah makan dari pinggirnya dan janganlah mulai makan dari
tengahnya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi
)
Lupa merupakan salah satu sifat manusia. Oleh sebab itu,
apabila lupa membaca bismillah ketika akan memulai makan, maka ucapkanlah
‘bismillahi awwaluhu, wakhiruhu. Hal ini sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
: “ Jika salah seorang diantara kamu
hendak makan hendaknya membaca bismillah, maka jika lupa membaca pada mulanya,
hendaklah membaca bismillahi awwaluhu wa akhiruhu. ( HR. Abu Dawud-Tirmidzi)
Sebaiknya makan bersama-sama dan tidak sambil bersandar.
Wahsyi bin Harb r.a berkata, sahabat nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengadu ;’ Ya Rasulullah, kami makan dan merasa tidak kenyang’. Jawab Nabi :’
Mungkin kamu makan sendiri-sendiri’ Jawab mereka, benar. Bersabda Nabi :”
Berkumpullah pada makananmu, dan bacalah bismillah niscaya diberi berkat pada
makanan itu. (HR. Abu Daud).
Abu Juhaifah bin Abdullah r.a berkata : “ Bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, saya tidak suka makan bersandar.(
HR.Bukhari)
Selesai makan, membaca hamdallah. Abu Umamah r.a berkata,
adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, jika selesai makan dan mengangkat hidangannya, membaca : ‘ Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban
mubarakan fihi ghairamakfiyin wa la mustagnan ‘anhu rabbana = Segala puji bagi
Allah, pujian yang sebaik-baiknya, yang baik dan berat, tiada terbalas dan
tidak dapat tidak, tentu kami membutuhkan
kepada-Nya, hai Tuhan kami. ( HR. Bukhari)
( Sumber hadis : Etika Islam, Nasehat Islam Untuk Anda,
Miftah Faridl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar