Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, November 27, 2011

Mengakui Kekurangan Diri (Tanda-Tanda Keikhlasan 2)


Seorang yang ikhlas selalu merasa dirinya banyak kekurangan disisi Allah. Ia selalu merasa belum maksimal dalam menjalankan berbagai kewajiban yang dibebankan Allah kepadanya. Hatinya tidak pernah terjangkit penyakit bangga (ujub) terhadap amal perbuatan maupun status dirinya. Bahkan, ia senantiasa merasa kuatir bahwa kejahatan yang pernah dilakukannya tidak diampuni oleh Allah. Ia juga selalu cemas bahwa semua kebaikan yang dikerjakannya tidak diterima oleh-Nya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika seorang yang saleh  menangis tersedu-sedu  ketika ia sedang sakit. Sebagian pembezuk bertanya kepadanya, “ Mengapa anda menangis tersedu-sedu? Bukankah anda sering berpuasa, sering shalat malam, sering berjihat dijalan Allah, sering bersedekah, sering menunaikan ibadah haji dan umrah, serta sering mengajar dan memberikan pengajian? Jawab si sakit, “ Aku tidak mengerti, apakah amal perbuatanku itu diterima oleh Tuhanku? Sedangkan Allah berfirman :”... Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (al-Maa’idah: 27)


Berdasarkan ayat itu, jelas bahwa ketakwaan itu bersumber dari hati. Untuk itu, Al Qur’an menyandarkan kata takwa kepada hati, seraya berkata: “...maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (al-Hajj: 32)
Rasulullah saw bersabda, “ Takwa itu letaknya disini, kata-kata itu beliau ulangi tiga kali sambil menunjukkan tangan kearah dada”. ( HR Muslim)
Aisyah r.a pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang maksud firman Allah:” Dan orang-orang yang mengeluarkan rezeki yang dikaruniakan kepada mereka, sedang hati mereka takut bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” Apakah mereka itu orang-orang yang mencuri , orang-orang yang berzina dan para peminum minuman keras, sedang mereka takut akn siksa dan murka Allah ‘Azza wa Jalla? Jawab Nabi, “ Bukan, wahai putri Abu Bakar! Mereka itu adalah orang-orang yang rajin shalat, berpuasa dan sering bersedekah, sementara mereka khawatir amal mereka tidak diterima. Mereka bergegas dalam menjalankan kebaikan dan mereka orang-orang yang berlomba.” (HR Ahmad dan lain-lain)
( Sumber: Ikhlas Sumber Kekuatan Islam, DR. Yusuf Qardhawi)                        

Tidak ada komentar: