Wahai saudaraku! Malulah kepada Allah, “ Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang). Dan
(melihat pula) perubahan gerak badanmu diantara orang-orang sujud”. (Asy-Syu’araa’:
218-219)
Wahai saudaraku yang sering melakukan maksiat, “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran
Allah? (Nuh: 13)
Tidakkah kalian tahu bahwa diantara sifat Allah adalah, “...Mengetahui (pandangan) mata yang khianat
dan apa yang disembunyikan oleh hati.”
(al-Mu’min: 19)
Dia selalu mengawasi semua gerak-gerikmu, baik yang kamu
sembunyikan atau yang kamu perlihatkan, baik yang dilakukan dimalam maupun
siang hari, “... Dia selalu bersama
kamu dimana saja kamu berada...’.(
al-Hadiid: 4)
Wahai orang yang terlena dalam kesesatan dan dosa, “ Tidakkah dia mengetahui bahwa
sesungguhnya Allah melihat segala perbuatanya? (al-‘Alaq: 14)
Jangan sekali-sekali kalian mengira bahwa Allah lupa akan apa
yang kalian kerjakan, dan jangan pula kalian mengira Allah tidak melihat apa yang
kalian perbuat, karena, “... Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. ( an-Nisaa: 1)
Bahkan Allah menyifati diri-Nya dengan, “...Yang Menjaga setiap diri terhadap apa yang
diperbuatnya...”(ar-Ra’d: 33) setiap diri, termasuk diri kalian wahai para
pembaca yang budiman.
Hamid ath-Thawil berkata kepada Sulaiman bin ’Ali, “ Disaat
kamu melakukan maksiat dalam persembunyianmu dan dihatimu ada perasaan bahwa
Allah melihatmu, maka kamu telah melakukan tindakan yang sangat lancang. Dan
apabila kamu menyangka bahwa Dia tidak melihatmu, maka engkau telah melakukan
tindakan kekafiran.”
Sungguh akan binasa dan merugi orang yang seperti itu.
Abul Faraj ibnul Jauzi berkata, “ Sungguh Allah telah membela
kamu sebelum kamu terwujud di dunia. Dia berkata kepada malikat, dengan maksud
membelamu sewaktu menciptakanmu, “... sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.” ( al-Baqarah: 30)
Dia menganggap banyak, amal (zikir) kamu yang sebenarnya
sedikit. Dia berfirman :” ... Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah...” (al-Ahzab: 35)
Dia juga mengampuni kekhilafan bapak ( Adam ) dan ibu (Hawa)
kamu dengan menganggap dosanya akibat godaan setan. Allah berfirman :” Setan membujuk keduanya (untuk memakan
buah itu) dengan tipu daya...” (al-A’raaf:
22
Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kamu sambil berseru, “ Hai orang-orang yang beriman bertobatlah
kepada Allah...”(at-Tahriim: 8)
Dia mengingatkan kamu supaya bertobat disaat kamu melakukan
kesalahan, seraya berkata, ‘ Hai manusia,
apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang
Maha Pemurah.’(al-Infithaar: 6)
Dia memberikan keuntungan yang besar kepadamu apabila kamu
bermuamalah dengan-Nya ‘ Barangsiapa yang
membawa amal yang baik, maka baginya (pahala )sepuluh kali lipat
amalnya...’(al-An’aam: 160)
Zat yang membelamu sewaktu kamu belum terwujud, tidak akan
mungkin menelantarkanmu setelah kamu terwujud. Dia mengutamakanmu diantara para
makhluk-Nya. Maka sudah seharusnyalah apabila kamu mengutamakan-Nya dibanding
yang lain.
(Sumber : DR. Khalid Abu Syadi, Seri Penyegaran
Iman, Allah Bersamaku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar