Ketika akan memarkir sepeda motor
didepan sebuah toko swalayan, saya memilih tempat yang tidak akan menghalangi
pemilik sepeda motor lain jika ingin keluar. Setelah terparkir dan hendak
meninggalkan sepeda motor itu, saya lihat seorang pengendara sepeda motor akan
keluar. Ada ruang cukup luas disamping sepeda motor saya. Tiba-tiba datang
sepeda motor lagi dengan pengendara dan seorang diboncengan. Langsung parkir
disebelah sepeda motor saya, menghalangi sepeda motor yang akan keluar. Tanpa
rasa bersalah, dengan segera keduanya masuk kedalam toko. Melihat itu, saya
pindahkan saja sepeda motor ketempat lain agar ada ruang untuk keluar.
Hal ini hanya contoh kecil sebuah
aktivitas. Begitu tidak perdulinya dengan kesulitan orang lain. Perilaku mau
mudah sendiri dan cepat sendiri, tidak
sulit kita temukan. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kedalam golongan seperti
itu.
Rasulullah saw menyuruh kita agar selalu dan terus berbuat.
Tentunya berbuat kebaikan. Baik menurut Al Qur’an dan sunnah. Kehidupan itu
memang selayaknya diisi dengan berbagai aktivitas. Aktivitas yang sesuai dengan
ilmu dan kemampuan masing-masing. Tidak hanya untuk kepentingan dunia tetapi
juga untuk bekal diakhirat kelak. Lebih
penting lagi, selalu menambah ilmu.
Seorang yang cakap (terampil) adalah orang yang mengoreksi dirinya dan
menyediakan amal kebaikan untuk bekalnya setelah mati. Sedangkan orang lemah
adalah orang yang selalu menurutkan hawa nafsunya, serta mengharapkan berbagai
angan-angan kepada Allah. ( HR. Tirmidzi)
Memperturutkan hawa nafsu, hanya
akan mendatangkan kesulitan didunia dan kesengsaraan diakhirat. Alangkah
ruginya.
Dalam beraktivitas itu perlu
diperhatikan, jangan sampai membahayakan sesama muslim. Jangan pula akibat
perbuatan kita itu, dapat menyusahkan muslim lainnya.
Dari Abu Shirmah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda :” Siapa yang
membahayakan (orang muslim), maka Allah akan membahayakannya pula. Dan Siapa
yang menyusahkan (orang muslim), maka Allah akan menyusahkannya pula”. (HR
Tirmidzi)
Hati-hati dalam beraktivitas.
Jangan sampai menyakiti orang mukmin dan mukminat.
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa
kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul
kebohongan dan dosa yang nyata (QS. Al Ahzab 58).
Pekanbaru, 7 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar