Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Jumat, Desember 23, 2011

Menyamakan Tugas Seorang Jenderal Dengan Seorang Prajurit (Tanda-Tanda Keikhlasan 4)


Menurut pandangan seorang yang tulus ikhlas, tugas yang diemban oleh seorang jenderal sama dengan tugas yang dipikul seorang prajurit jika tugas-tugas itu masih dalam bingkai mencari keridhaan Allah, mendakwahkan agama-Nya, dan membela risalah-Nya. Dengan demikian, hatinya tidak mencintai popularitas, tidak ingin menonjol diantara kawan-kawannya, tidak ingin menduduki jabatan, dan tidak berambisi menguasai jabatan strategis kemiliteran, Justru, ia lebih suka menjadi prajurit daripada jenderal.
Ia mengutamakan prajurit karena merasa khawatir dirinya tidak bisa maksimal menjalankan tugas-tugas kemiliteran. Jabatan prajurit yang didudukinya itu, bukan hasil meminta, melainkan sebagai kepercayaan yang diberikan kepadanya. Tugas tersebut dijalankan dengan sebaik-baiknya sambil selalu memohon bantuan dan pertolongan Allah.
Rasulullah saw melukiskan tipe manusia seperti itu dengan sabdanya;” Beruntunglah seorang hamba yang memegang tali kendali kudanya dijalan Allah sementara kepala dan tumitnya berdebu. Apabila ia bertugas menjaga benteng pertahanan, ia benar-benar menjaganya. Dan jika ia bertugas sebagai pemberi minuman, ia benar-benar melaksanakannya.”
Semoga Allah berkenan memberikan ridha-Nya kepada Khalid bin Walid. Ia dipecat oleh Umar bin Khattab  dari jabatan panglima perang-padahal ia seorang jenderal yang tangguh-lalu ditugaskan sebagai prajurit dibawah komando Abu Ubaidah. Ia tidak kecewa dan sakit hati terhadap tindakan Umar ini.
(Sumber: Ikhlas Sumber Kekuatan Islam, Dr. Yusuf Qardhawi)

Tidak ada komentar: