Shalat laki-laki
berjamaah berlipat ganda (pahalanya) lebih dari shalat dirumahnya dan dipasarnya
dengan dua puluh lima derajat. ( HR. Bukhari)
Abu Khurairah ra
berkata, telah datang kepada Nabi SAW seorang buta, lalu ia berkata: “ Ya
Rasulullah, sesungguhnya saya tidak mempunyai penuntun yang bisa menuntun saya
ke masjid, tetapi setelah ia berpaling (hendak ) pergi, beliau memanggil lagi.
Lalu berkata :” Adakah engkau dengar azan untuk shalat? Ia menjawab, ada. Sabda
Rasulullah, kalau begitu, hendaklah engkau datang. ( HR. Muslim)
Orang buta saja, disuruh Rasulullah saw agar datang shalat ke
masjid. Masih ada hadis-hadis lainnya yang memberi petunjuk tentang pentingnya
shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki. Sudah sepatutnya, kita berusaha
melaksanakan tuntunan dari Rasulullah saw itu dengan sebaik-baiknya.
Sekarang ini, tidaklah sulit menemukan masjid. Baik di kota
maupun di pedesaan sudah banyak dibangun. Termasuk juga disiapkannya tempat
wudu. Masuknya waktu shalat lima waktu,
ditandai pula dengan azan menggunakan pengeras suara. Dapat didengar
dari jarak yang cukup jauh.
Banyak kemudahan dalam melaksanakan shalat berjamaah di
masjid. Jadi, buanglah jauh-jauh berbagai alasan untuk tidak mendatangi masjid
ketika mendengar azan, kecuali memang ada azur/halangan yang dibolehkan
syari’at. Lebih baik lagi datang ke masjid sebelum masuk waktu shalat lima
waktu. Dengan menjadikan shalat lima
waktu berjamaah di masjid sebagai aktivitas keseharian, akan terasa adanya
keteraturan didalam menjalani kehidupan.
Pekanbaru, 7 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar