Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Rabu, Desember 14, 2011

Sabar Menahan Sakit Mendapat Surga


Dari Atha’ bin Abi Rabah berkata: Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Sukakah saya tunjukkan kepadamu seorang wanita ahli syurga?” Saya menjawab, “Baiklah.” Berkata Ibnu ‘Abbas, “Itulah wanita yang hitam.” Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan hingga terbuka aurat maka do’akan kepada Allah untuk kesembuhanku.” Rasulullah saw menjawab, “Jika engkau sabar engkau akan mendapat surga dan jika engkau tetap meminta aku, aku do’a kan, akupun tidak keberatan.” Wanita itu menjawab, “Saya akan sabar tetapi do’a kan supaya tidak sampai terbuka aurat saya.”(HR. Bukhari-Muslim)
Dalam hidup ini, kita dapat saja menderita satu penyakit. Atau mungkin juga beberapa penyakit. Memang tidak nyaman menjalani hidup dalam kondisi sakit. Tentu sangat besar keinginan untuk dapat sembuh.
Namun, dari kandungan hadis ini, kita dapat menarik pengajaran, bahwa sabar merupakan jalan kesurga. Seorang wanita lebih memilih surga dengan kesabaran. Dia bersedia menjalani kehidupannya dalam kondisi menderita penyakit ayan. Padahal peluangnya untuk sembuh masih terbuka .  Wanita itu telah memilih kenyamanan/kebahagiaan di akhirat dari pada kenyamanan di dunia.
Mengutamakan kehidupan akhirat, memang sepatutnya ada dalam diri setiap manusia. Kehidupan di didunia terlalu singkat dibandingkan dengan kehidupan di akhirat. Kesusahan atau kesenangan di dunia terlalu kecil jika dibandingkan dengan kesusahan atau kesenangan di akhirat.
Memilih kebahagiaan di akhirat adalah pilihan bijak dan sangat tepat. Oleh sebab itu, berusahalah sungguh-sungguh meminta petunjuk dari Allah SWT. Pelajari terus Al Qur’an dan sunnah.
“Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir”. (HR. Bukhari)
Nabi saw banyak menyebutkan kenikmatan dan keutamaan akhirat yang sangat besar dibandingkan kesenangan di dunia ini. Di antaranya adalah hadits di bawah ini :
Dari `Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku benar-benar mengetahui seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya dan seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalam surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku (atau Engkau menertawakan aku), padahal Engkau adalah Raja?’
Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai nampak gigi gerahamnya.’ Dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya.’ (H.R. Muslim)

Tidak ada komentar: