Barang siapa telah berbuat kebaikan kepada kalian, maka hendaklah
kalian membalasnya, jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdo’a lah
buatnya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Sebab Alloh tuhan
yang Maha Tahu berterima kasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang
bersyukur. ( HR Thabrani)
Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak tahu berterima kasih
kepada sesama manusia.(HR. Ahmad)
Mari kita berupaya mengenang jasa
orang tua kepada kita. Ketika baru saja beberapa hari kita menghuni rahim ibu,
mulailah derita akibat kehadiran diri kita dirasakan mual, muntah, pusing,
badan melemah, dan semakin besar tubuh kita semakin berat pula yang harus ditanggung,
sembilan bulan kita menjadi beban berat berjalan, sulit untuk berdiri, tidurpun
tidak nyaman.
Sungguh bukan waktu yang singkat menanggung
sengsara kehadiran kita diperutnya, dan ketika tiba saat kita akan keluar untuk
hidup didunia ini, maka rasa sakit yang luar biasa melilit-lilit perut ibu,
hampir-hampir tidak tertanggungkan, darah bertumpah, namun linangan air mata
bahagialah yang menetes, seakan hapus derita yang luar biasa ketika melihat
kita terlahir, padahal beliau tidak tahu apakah anak ini yang akan membahagiakannya
atau ini yang akan durhaka menyengsarakan, mengiris hati dan mencabik-cabik
perasaannya.
Kita sekarang dapat membaca Al
Qur’an, lezat berzikir dan bermunajat, nikmat shalat maupun bertahajud, ringan
bersedekah dan mensucikan harta dengan berzakat, kuat menahan diri dengan
bershaum wajib maupun sunat, mengenal perbagai amalan yang dapat mendekatkan
diri kita kepada Alloh, hidup dapat terangkat martabatnya menjadi seorang
muslim tidak sebagai musrikin, munafikin dan kafirin, mengenal dengan jelas
makna hidup yang harus dijalani sehingga tidak menjadi makhluk dungu yang tidak
mengerti arti hidup, dan yang paling tidak ternilai adalah hidup ini menjadi
mantap dan tenteram karena telah mengenal serta memiliki kiyakinan kepada Alloh
yang Mahaagung dan Mahaperkasa.
Pernahkah kita dengan sengaja dan
sunguh-sungguh mengenang lewat siapa saja semua itu sampai kepada diri kita?
Apakah kita tidak berasa berhutang budi kepada mereka semua? Lalu apa yang
telah kita lakukan untuk membalas kebaikan mereka semua?
Pernahkah kita berusaha mengingatnya
dan mengenang jasa-jasa serta pengorbanannya untuk kita dengan sungguh-sungguh
lalu berusaha ingin dapat menemuinya untuk berterima kasih (kalau
masih ada dan memungkinkan untuk ditemui), atau berkirim kabar ucapan terima
kasih serta do’a atau menjenguk keluarganya dengan berkirim apa yang sanggup
kita kirimkan atau adakah upaya kita untuk membalas kebaikannya, yang tidak
ternilai itu dengan kemampuan materi
atau tenaga atau apa saja bentuk balas budi yang bermanfaat yang dapat
diberikan.
Atau setidaknya pernahkah kita
berdo’a memohon dengan sungguh-sungguh dan tulus agar Alloh membalas segala
kebaikannya, menyelamatkan keluarga dan keturunanya dunia maupun akhirat?
Andai kata tidak atau belum, maka
kita semakin mengetahui jenis apa sesungguhnya kita ini, mungkin itulah
sebabnya kita sering merasa susah mendapat dan memahami ilmu atau kalaupun
telah memiliki ilmu tidak mudah mengamalkannya.
Barangsiapa yang tidak tahu berterima kasih atas yang sedikit maka ia
tidak akan tahu berterima kasih atas yang banyak, dan barang siapa yang tidak
berterima kasih kepada manusia berarti ia tidak bersyukur kepada Alloh.
Memperbincangkan nikmat Alloh itu termasuk syukur dan tidak memperbincangkannya
termasuk kufur. Jama’ah itu adalah rahmat dan bercerai berai itu adalah azab.
(HR Abdullah bin Ahmad)
Menceritakan nikmat agar orang
lain ingat dan berharap banyak kepada Alloh adalah suatu kebaikan, tapi
waspadai bahaya riya. Banyaklah beristighfar atas segala nikmat yang ada jangan
sampai membuat ujub, takabur dan riya.
Mudah-mudahan Alloh Azza wa
Jalla, Dzat Maha Pembolak-balik hati hamba-hamba-Nya mengaruniakan kepada kita
kemampuan untuk bersungguh-sungguh berjuang untuk menjadi seorang hamba ahli
syukur terhadap nikmat-nikmat yang dikaruniakan-Nya. Amin.
(Sumber : K.H Abdullah
Gymnastiar, Syukur Pengundang Nikmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar