“Sungguh
menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini
tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan
kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.
Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu
merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim).
Dalam kehidupan ini, selalu ada dua hal yang
kita peroleh. Yaitu, kesenangan dan kesusahan. Kedua hal itu silih berganti
mendatangi kita. Hadis diatas, dapat dijadikan panduan menghadapi kedua hal
itu. Juga, dapat menjadi bahan renungan. Sudahkah kita termasuk kedalam
golongan mukmin? Bagi seorang mukmin, kedua hal itu selalu mengandung kebaikan.
Dan apa
saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu
ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.(
QS. An Nahl 16: 53)
Menganggap baik sebuah kesenangan tentu tidaklah sulit. Namun, menganggap baik
sebuah atau banyak kesusahan, merupakan salah satu sikap yang dimiliki oleh
seorang mukmin.
Ketika mendapat kesenangan, sudah sepatutnya
kita bersyukur. Sebab, kesenangan itu Allah SWT yang memberi. Dengan bersyukur,
Allah SWT akan menambah nikmat yang kita peroleh.
Dan
(ingatlah juga) tatkala Tuhan mu memaklumkan: “ Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku) , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. ( QS.
Ibrahim 14: 7)
Sebaliknya, ketika mendapat kesusahan, kita
patut bersabar. Sabar merupakan salah
satu jalan untuk dapat masuk surga.
Dari
Atha’ bin Abi Rabah berkata: Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Sukakah saya tunjukkan
kepadamu seorang wanita ahli syurga?” Saya menjawab, “Baiklah.” Berkata Ibnu
‘Abbas, “Itulah wanita yang hitam.” Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah
saw dan berkata, “Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan hingga terbuka aurat
maka do’akan kepada Allah untuk kesembuhanku.” Rasulullah saw menjawab, “Jika
engkau sabar engkau akan mendapat surga dan jika engkau tetap meminta aku, aku
do’akan, akupun tidak keberatan.” Wanita itu menjawab, “Saya akan sabar tetapi
do’akan supaya tidak sampai terbuka aurat saya.”(HR. Bukhari -Muslim)
Salah satu bentuk kesusahan itu adalah
kemiskinan. Jika sedang berada dalam kondisi miskin itu, bersabarlah. Sebab,
kebanyakan dari penghuni surga adalah orang-orang fakir miskin.
Dari
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Aku berdiri di
muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah
orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh
perhitungan kekayaannya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk
neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan
kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan."(HR.
Bukhari - Muslim)
Kesusahan lainnya yang mungkin akan atau pernah
kita alami adalah musibah.
“Tidaklah
ada suatu musibah yang menimpa seorang muslim, hingga duri yang menusuknya,
kecuali itu akan menjadi penghapus dosanya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Masih banyak ayat Al Qur’an dan hadis Nabi
Muhammad saw yang memberi tuntunan
bagaimana mensikapi kesenangan dan kesusahan. Dari ayat al Qur’an dan
hadis Nabi Muhammad saw itu, patut diyakini, bahwa kesenangan dan kesusahan,
memang baik untuk seorang mukmin. Insyaallah...
Pekanbaru, 27 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar