Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Januari 05, 2012

Tuntunan Menghadapi Kesenangan Dan Kesusahan


“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim).
Dalam kehidupan ini, selalu ada dua hal yang kita peroleh. Yaitu, kesenangan dan kesusahan. Kedua hal itu silih berganti mendatangi kita. Hadis diatas, dapat dijadikan panduan menghadapi kedua hal itu. Juga, dapat menjadi bahan renungan. Sudahkah kita termasuk kedalam golongan mukmin? Bagi seorang mukmin, kedua hal itu selalu mengandung kebaikan.
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.( QS. An Nahl 16: 53)
Menganggap baik sebuah kesenangan  tentu tidaklah sulit. Namun, menganggap baik sebuah atau banyak kesusahan, merupakan salah satu sikap yang dimiliki oleh seorang mukmin.
Ketika mendapat kesenangan, sudah sepatutnya kita bersyukur. Sebab, kesenangan itu Allah SWT yang memberi. Dengan bersyukur, Allah SWT akan menambah nikmat yang kita peroleh.
Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan mu memaklumkan: “ Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. ( QS. Ibrahim 14: 7)
Sebaliknya, ketika mendapat kesusahan, kita patut bersabar.  Sabar merupakan salah satu jalan untuk dapat masuk surga.
Dari Atha’ bin Abi Rabah berkata: Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Sukakah saya tunjukkan kepadamu seorang wanita ahli syurga?” Saya menjawab, “Baiklah.” Berkata Ibnu ‘Abbas, “Itulah wanita yang hitam.” Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan hingga terbuka aurat maka do’akan kepada Allah untuk kesembuhanku.” Rasulullah saw menjawab, “Jika engkau sabar engkau akan mendapat surga dan jika engkau tetap meminta aku, aku do’akan, akupun tidak keberatan.” Wanita itu menjawab, “Saya akan sabar tetapi do’akan supaya tidak sampai terbuka aurat saya.”(HR. Bukhari -Muslim)
Salah satu bentuk kesusahan itu adalah kemiskinan. Jika sedang berada dalam kondisi miskin itu, bersabarlah. Sebab, kebanyakan dari penghuni surga adalah orang-orang fakir miskin.
Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Aku berdiri di muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaannya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan."(HR. Bukhari - Muslim)
Kesusahan lainnya yang mungkin akan atau pernah kita alami adalah musibah.
“Tidaklah ada suatu musibah yang menimpa seorang muslim, hingga duri yang menusuknya, kecuali itu akan menjadi penghapus dosanya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Masih banyak ayat Al Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw yang memberi tuntunan  bagaimana mensikapi kesenangan dan kesusahan. Dari ayat al Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw itu, patut diyakini, bahwa kesenangan dan kesusahan, memang baik untuk seorang mukmin. Insyaallah...
Pekanbaru, 27 Desember 2011

Tidak ada komentar: