Kesulitan merupakan bahagian dari kehidupan. Satu-satu nya yang dapat mengeluarkan kita
dari berbagai kesulitan itu hanyalah Allah SWT. Hal ini patut benar-benar
diyakini. Dengan meyakini, bahwa yang dapat mengeluarkan kita dari kesulitan
itu hanyalah Allah SWT, maka akan timbul kesadaran untuk selalu berdo’a. Juga,
akan terjauh dari berputus asa.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra katanya, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “
Ketika tiga orang lelaki sedang berjalan-jalan, tiba-tiba turun hujan. Lalu
mereka berteduh di dalam gua sebuah gunung. Secara tiba-tiba pintu gua itu
tertutup dengan sebuah batu besar menyebabkan mereka terkurung, lalu sebagian
dari mereka berkata kepada sebagian yang lain: “ Ingatlah semua amal baik yang
pernah kamu lakukan karena Allah SWT. Setelah
itu berdo’a lah kepada Allah SWT dengan amalan masing-masing. Semoga
Allah SWT menolong kesulitan kita ini.”
Lelaki pertama
berkata:” Ya Allah, suatu ketika dahulu aku mempunyai dua orang ibu bapak yang sudah tua melarat. Mereka
tinggal bersama keluargaku yang terdiri dari seorang isteri dan beberapa orang
anak yang masih kecil. Aku pelihara mereka serta berkhitmat untuk mereka.
Setelah aku mempunyai masa lapang, aku memerahkan susu untuk mereka. Aku
utamakan kedua orang tua ku untuk meminumnya terlebih dahulu dari anak-anakku.
Satu hari, karena kesibukan pekerjaanku, hingga petang baru aku dapat pulang.
Aku dapati kedua orang tua ku sudah tidur. Seperti biasa, aku lalu memerah
susu. Aku letakkan susu tersebut didalam sebuah bejana. Aku berdiri diujung
kepala kedua orang tuaku, namun aku tidak sanggup membangunkan mereka dari
tidur yang nyenyak. Aku juga tidak sanggup memberi anak-anakku minum terlebih
dahulu sebelum kedua orang tua ku meminumnya, sekalipun mereka meminta-minta di
hadapanku karena lapar dahaga. Aku berusaha setia menunggui mereka dan mereka
juga tetap tidur sampai ke pagi. Jika Engkau tahu apa yang aku lakukan itu
adalah semata-mata mengharapkan keridhaan-Mu, maka tolonglah aku dari kesulitan
ini. Gerakkanlah batu besar ini, sehingga kami bisa melihat langit”.
Disebabkan bakti
khitmat tersebut, Allah SWT berkenan menolong mereka dengan menggerakkan
sedikit batu besar tersebut, sehingga mereka bisa melihat langit.
Lelaki kedua pula
berkata: “ Ya Allah, suatu ketika
dahulu aku mempunyai seorang sepupu
perempuan. Aku mengasihinya sebagaimana cinta seorang lelaki terhadap seorang
perempuan yang cukup mendalam. Aku minta supaya dia melayani keinginan nafsuku.
Namun begitu, dia tida sudi untuk
berbuat demikian kecuali setelah aku mampu memberikannya uang sebanyak seratus
dinar. . Untuk tujuan tersebut, dengan susah payah akhirnya aku mampu mengumpulkan
uang sebanyak itu. Aku membawa uang tersebut kepadanya. Setelah aku ingin
menyetubuhinya, dia berkata :’ Wahai hamba Allah! Takutlah kepada Allah.
Janganlah kamu merenggut kesucianku kecuali dengan ernikahan terlebih dahulu’.
Mendengar kata-kata tersebut, aku lalu bangkit darinya serta membatalkan niat
jahatku itu. Seandainya Engkau tahu bahwa apa yang aku lakukan itu adalah
semata-mata untuk mencari keridhaan-Mu, tolonglah kami dari kesulitan ini.
Gerakkanlah batu besar ini.”
Allah SWT berkenan
menolong mereka dimana batu besar itu terbuka sedikit lagi.
Lelalki ketiga pula
berkata:” Ya Allah, suatu ketika dahulu aku pernah mengupah seorang pekerja
untuk memanen padi. Setelah selesai melakukan pekerjaan, dia berkata :’ Berikan
upahku’. Namun aku enggan membayar upahnya. Dia terus memanen padi dan memnta
lagi upahnya beberapa kali. Aku masih seperti biasa, enggan membayar upahnya
dan terus mengupahnya memanen padi sehingga aku berhasil memiliki beberapa ekor
sapi dan beberapa ekor anaknya. Suatu hari, lelaki tadi datang kepadaku dan
berkata:’ Takutlah kamu kepada Allah. Kamu jangan lagi menzalimi ku dengan
kewajibanku’. Kemudian aku berkata kepadanya:’ Ambillah sapi itu dengan
anaknya’. Dia berkata: ‘ Takulah kepada Allah dan janganlah mempermain-mainkan
aku’. Aku berkata:’ Aku tidak
mempermain-mainkan kamu, tetapi ambillah sapi itu serta anak-anaknya.’ Sehingga
akhirnya dia mengambil sapi tersebut. Seandainya Engkau tahu bahwa apa yang aku
lakukan itu adalah semata-mata untuk mencari keridhaan-Mu, tolonglah kami dari
kesulitan yang tinggal hanya sedikit lagi”.
Akhirnya Allah pun
menolong mereka dengan menggerakkan batu besar yang menutupi gua tempat dimana
mereka berteduh. ( HR. Bukhari-Muslim)
Kisah diatas, dapat diambil sebagai pengajaran. Dapat juga
dijadikan panduan dalam berdo’a ketika menghadapi kesulitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar