Nabi Muhammad saw dalam hal menerima wahyu mengalami
bermacam-macam cara dan keadaan, diantaranya :
1. Malaikat memasukkan wahyu itu kedalam hatinya. Dalam hal ini, Nabi saw
tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja
dalam kalbunya. Mengenai hal ini, Nabi mengatakan: “ Ruhul qudus mewahyukan kedalam kalbuku”, (lihat surat (42) Asy Syuura ayat (51).
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada
Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga
beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
3. Wahyu datang kepadanya seperti
gemerincingnya lonceng. Cara inilah yang
amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran
keringat, meskipun turunnya wahyu dimusim dingin yang sangat. Kadang-kadang
unta beliau terpaksa berhenti dan duduk
karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai
unta. Diriwayatkan oleg Zaid bin Tsabit:” Aku
adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah
ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan
keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya
wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa”.
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada
Nabi, tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan nomor 2, tetapi
benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Qur’an surat (53) An Najm ayat 13 dan 14 :
Artinya:”
Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya
pada kali yang lain (kedua). Ketika (ia berada) di Sidratulmuntaha.
(Sumber: Al Qur’an Dan Terjemahnya,
Wakaf Dari Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar