Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Maret 29, 2012

Cara Berzikir Yang Berkualitas

Berzikir adalah aktivitas sederhana, namun efeknya bisa sangat luar biasa. Bagaimana supaya zikir kita memberikan efek? Tentu saja dengan menggali dan mengkaji cara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berzikir.
Hadis { Dari Aisyah Radhiallahu Anha ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berzikir pada setiap waktunya. (Muttafaqun alaih)} mengisyaratkan bahwa ibadah yang satu ini dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sendirian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memimpin Sahabatnya dalam berzikir seperti halnya ketika shalat. Sebab andaikata yang demikian itu dilakukan, maka pasti akan banyak yang meriwayatkannya dengan lafadz yang sharih (jelas) dan jalur periwayatan yang shahih.

Kalaupun terdapat ucapan beliau yang mengesankan bahwa Sahabat berkumpul dalam berzikir, maka itu tidak memberikan makna bahwa beliau memimpinnya. Yang ada adalah mereka berkumpul dalam berzikir, namun pelaksanaannya sendiri-sendiri. Bahkan dalam riwayat yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji dan menjanjikan keutamaan yang besar bagi mereka yang berzikir sendirian dan mengalirkan air mata. Beliau pernah mengabarkan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah, salah satunya adalah orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian lalu ia menangis.
Jadi, zikir yang paling afdhal adalah zikir yang diucapkan dengan penuh penghayatan dalam keadaan sendirian sehingga mengalirkan air mata. Zikir seperti inilah yang diajarkan oleh Nabi dan menghiasi kehidupan para sahabat. Mereka banyak menangis dimalam hari ketika berzikir dalam kesendiriannya. Dan efek zikirnya itu langsung terlihat disiang harinya dengan kegigihan mereka dalam menjalankan syariat-syariat Allah dan berjihat di jalan-Nya. Semoga kita diberi taufik untuk mencontoh cara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berzikir, sehingga kita merasakan dahsyatnya berzikir kepada-Nya.
(Sumber: Suara Hidayatullah, Nopember 2011)

Tidak ada komentar: