Berzikir adalah aktivitas sederhana, namun efeknya bisa
sangat luar biasa. Bagaimana supaya zikir kita memberikan efek? Tentu saja
dengan menggali dan mengkaji cara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam berzikir.
Hadis { Dari Aisyah
Radhiallahu Anha ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berzikir
pada setiap waktunya. (Muttafaqun alaih)} mengisyaratkan bahwa ibadah yang
satu ini dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
sendirian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memimpin Sahabatnya
dalam berzikir seperti halnya ketika shalat. Sebab andaikata yang demikian itu
dilakukan, maka pasti akan banyak yang meriwayatkannya dengan lafadz yang
sharih (jelas) dan jalur periwayatan yang shahih.
Kalaupun terdapat ucapan beliau yang mengesankan bahwa
Sahabat berkumpul dalam berzikir, maka itu tidak memberikan makna bahwa beliau
memimpinnya. Yang ada adalah mereka berkumpul dalam berzikir, namun
pelaksanaannya sendiri-sendiri. Bahkan dalam riwayat yang lain Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji dan menjanjikan keutamaan yang besar bagi
mereka yang berzikir sendirian dan mengalirkan air mata. Beliau pernah
mengabarkan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah,
salah satunya adalah orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian lalu ia
menangis.
Jadi, zikir yang paling afdhal adalah zikir yang diucapkan
dengan penuh penghayatan dalam keadaan sendirian sehingga mengalirkan air mata.
Zikir seperti inilah yang diajarkan oleh Nabi dan menghiasi kehidupan para
sahabat. Mereka banyak menangis dimalam hari ketika berzikir dalam
kesendiriannya. Dan efek zikirnya itu langsung terlihat disiang harinya dengan
kegigihan mereka dalam menjalankan syariat-syariat Allah dan berjihat di
jalan-Nya. Semoga kita diberi taufik untuk mencontoh cara Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berzikir, sehingga kita merasakan
dahsyatnya berzikir kepada-Nya.
(Sumber: Suara Hidayatullah, Nopember 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar