Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, April 26, 2012

Kepercayaan Kepada Hari Akhirat


Salah satu wujud keimanan seorang muslim adalah mempercayai dan meyakini bahwa hari akhirat itu pasti adanya. Dengan meyakini akan adanya hari akhirat, maka seorang muslim tentu akan berusaha sungguh-sungguh untuk menghadapinya nanti.
Menurut Prof. Dr. Hamka  dalam Tafsir Al-Azhar Juzu’ I, kepercayaan akan hari akhirat mengandung :
1. Apa yang kita kerjakan di dunia ini adalah dengan tanggungjawab yang penuh. Bukan tanggungjawab kepada manusia, tetapi kepada Tuhan yang selalu melihat kita, walaupun sedang kita berada sendirian. Semua akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Tanggungjawab bukan jawab yang tanggung.
2. Kepercayaan kepada akhirat meyakinkan kita bahwa apa-apapun peraturan atau susunan yang berlaku   dalam alam dunia ini tidaklah akan kekal; semuanya bergantian, semuanya berputar, dan yang kekal hanyalah peraturan “kekal” dari Allah, sampai dunia itu sendiri binasa hancur.
3. Setelah hancur alam yang ini, Tuhan akan menciptakan alam yang lain, langitnya lain, buminya lain, dan manusia dipanggil buat hidup kembali didalam alam yang baru dicipta itu dan akan ditentukan tempatnya sesudah penyaringan dan perhitungan amal di dunia.
4. Syurga untuk yang lebih berat amal baiknya. Neraka untuk yang lebih berat amal jahatnya. Dan semuanya dilakukan dengan adil.
5. Kepercayaan akan Hari Akhirat memberikan satu pandangan khas tentang menilai bahagia atau celaka manusia. Bukan orang yang hidup mewah dengan harta benda, yang gagah berani dan tercapai apa yang dia inginkan, bukan itu ukuran orang yang jaya. Dan bukan pula karena seorang hidup susah, rumah gubuk dan menderita yang jadi ukuran untuk menyatakan bahwa orang celaka. Tetapi, kejayaan yang hakiki adalah pada nilai iman dan taqwa disisi Allah, di hari kiamat. Yang semulia-mulia kamu disisi Allah ialah yang setaqwa-taqwa kamu kepada Allah. Sebab itu, tersimpullah semua kepada ayat :
“Mereka itulah yang berada atas petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan. “ ( QS. Al Baqarah 5)

Tidak ada komentar: