Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, April 19, 2012

Melalaikan Shalat Mendapat Musibah


Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha’. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu. (QS. Al Baqarah: 238)
Siapa yang memelihara shalat maka ia akan bercahaya, diberi petunjuk dan diselamatkan pada hari kiamat nanti. Dan orang yang tidak memelihara shalatnya maka ia tidak akan bercahaya, tidak diberi petunjuk, juga tidak akan diselamatkan. Pada hari kiamat nanti ia akan bersama Fir’aun, Haman, Qarun dan Ubay bin Khalaf. (HR. Ahmad)
Pertama kali melakukan perjalanan dengan kendaraan sendiri dari Bandung ke Pekanbaru, saya mengalami musibah. Ketika melewati sebuah  masjid, di Wilayah Sumatera Selatan, adik saya yang mengemudi menawarkan untuk berhenti dan shalat. Waktu itu sudah terdengar azan magrib.

Entah kenapa, waktu itu saya menolak dan minta diteruskan saja perjalanan.” Nanti saja dijamak waktu isya”: Kata saya. Kami pun melanjutkan perjalanan. Sekitar 5 menit kemudian, disebuah tikungan, mobil tidak dapat dikendalikan. Sebenarnya kendaraan tidak dalam kondisi kecepatan tinggi. Hanya, di jalan banyak krikil  sehingga rem tidak berfungsi maksimal. Di depan terlihat ada tembok besar penopang jembatan kereta api. Untuk menghindari tembok tersebut, adik saya membanting stir ke kiri. Mobil menaiki bukit kecil dan menabrak sebuah batu besar. Cukup keras tabrakan itu,  sehingga mobil mundur lagi.
Bunyi tambrakan itu mungkin cukup kuat, beberapa penduduk setempat berdatangan. Setelah dicek, mobil tidak mengalami kerusakan berat. Yang terkena batu besar itu ternyata ban depan. Bamper depan dan gril rusak sedikit, saringan knalpot patah dan terlepas.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada penduduk yang ikut menolong, kami melanjutkan perjalanan.
Pengalaman ini, menjadi pelajaran sangat berharga bagi saya. Setiap kali melakukan perjalanan, tidak mau lagi melalaikan shalat. Dimanapun, jika sudah terdengar azan, berusaha menunaikan shalat (termasuk menjamak qashar). Jika waktu shalat sudah dekat, kami berusaha menemukan masjid untuk istirahat dulu sambil menunggu waktu shalat.
Sejak peristiwa itu, berkali-kali saya melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan kendaraan sendiri. Bahkan pernah dari Pekanbaru ke Yogyakarta dan Solo pergi-pulang. Alhamdulillah, lancar-lancar saja. Menggunakan sedikit waktu di perjalanan untuk beribadah, terutama shalat, sangat perlu dilakukan. Sebab, hanya Allah SWT yang dapat menolong dan melindungi. Peliharalah shalat sebagai bukti pengabdian kepada-Nya.

Tidak ada komentar: