Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, April 12, 2012

Tuntunan Berbakti Kepada Orang Tua


Amal yang paling utama ialah shalat pada waktunya serta berbakti pada kedua orang tua. (HR. Muslim).
Ajaran Islam menghendaki agar anak berbakti kepada kedua orang tuanya. Berbakti kepada orang tua itu termasuk amal yang paling utama. Berbakti kepada orang tua, dapat berlanjut walaupun orang tua sudah meninggal dunia.

Dari Malik bin Rabi’ah, ujarnya, seketika saya sedang duduk-duduk dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba saja ada seseorang dari suku Anshar, datang menghadap padanya. Ia bertanya:” Wahai Rasulullah! Masih ada sesuatu yang menjadi beban kewajiban atas diriku untuk berbuat baik pada orang tuaku sepeninggal mereka yang mesti aku tunaikan dalam rangka berbuat baik padanya? Jawab beliau :” Memang ada. Masih ada 4 perkara lagi. Memohonkan barokah dan kesejahteraan untuknya. Memohonkan ampunan baginya. Melaksanakan janjinya. Serta menghormati teman sejawatnya berikut menyambung tali persaudaraan yang engkau sendiri sebenarnya tak mempunyai hubungan persaudaraan kecuali karena ada silaturrahmi sebelum kepergiannya. Nah, itulah kewajiban yang masih menjadi tanggung-jawab mu untuk berbuat baik padanya sepeninggal mereka semua. (HR. Abu Dawud-Ibnu Majah)
Bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:” Sesungguhnya ibuku telah meninggal secara mendadak. Aku mempunyai dugaan kuat. Seandainya ia sempat berbicara, pastilah ia akan mendermakan hartanya. Apakah dia juga akan memperoleh pahala jika aku menyedekahkan hartanya untuknya? Jawab beliau:”Benar” ( HR Bukhari-Muslim)
Ibu dan ayah berhak untuk diperlakukan dengan baik. Tanpa mengabaikan kehadiran seorang ayah, ibu lebih patut didahulukan.
Dari Abu Hurairah, seorang lelaki datang menghadap pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bertanya:” Wahai Rasulullah! Diantara semua manusia ini, siapakah yang paling berhak aku pergauli secara baik? Jawabnya:” Ibumu ! Ia bertanya lagi : Lalu siapa? Jawab beliau :” Ibumu”. Dia masih juga bertanya:” Kemudian siapa? Beliau jawab :” Ibumu!. Orang itu bertanya kembali:” Sesudah itu siapa lagi? Jawab Beliau :” Ayahmu! (Muttafaq ‘alaih)
Sebuah kerugian besar jika kahadiran ibu dan ayah atau salah satu diantaranya, tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kehadiran orang tua itu, memberi peluang untuk masuk syurga.
Rugi nian, rugi nian, dan memang rugi nian. Yaitu seseorang sempat hidup dengan kedua orang tuanya, baik salah satu saja, ataupun kedua-duanya sekali, kemudian ternyata dia malah tidak masuk syurga. ( HR Muslim).
Ketika berbicara dengan orang tua, hendaklah menjaga kata-kata. Perhatikan sungguh-sungguh agar tidak mengunakan kata-kata yang kurang sopan atau kata-kata yang dapat melukai hatinya.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara  keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. ( QS. Al Israa’ 17: 23)
Mengucapkan kata “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar dari pada itu.  (Al Qur’an dan Terjemahnya, Wakaf dari Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud)
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah :” Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. (QS. Al Israa’ 17: 24)

Tidak ada komentar: