Paling tidak, ada dua macam hidayah Allah. Pertama, hidayah
dilalah. Kedua, hidayah taufiq.
Hidayah dilalah adalah sejumlah ajaran hidup yang termaktub
dalam al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
ditujukan agar manusia tidak tersesat mengarungi belantara kehidupan dan bisa
kita dapatkan melalui proses belajar. Hidayah dilalah merupakan peta kehidupan
yang membimbing manusia agar sampai pada tujuan haidup sesungguhnya.
Kalau kita mau mempelajari petunjuk-petunjuk Allah SWT berarti
kita membuka diri untuk mendapatkan hidayah dilalah. Allah SWT akan memberikan
hidayah dilalah kepada semua manusia yang mau mempelajari ajaran-ajaran-Nya.
Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa saya belum
mendapat hidayah, padahal Allah SWT telah menyediakan hidayah itu dalam kitab
suci-Nya.
Hidayah taufik adalah suatu kekuatan yang Allah berikan pada
manusia untuk mengamalkan apa yang telah diketahuinya. Dengan kata lain,
hidayah taufiq adalah hidayah dilalah yang kita amalkan. Misalnya, kita tahu
bahwa shalat itu wajib, ini merupakan hidayah dilalah. Dan, kita pun rajin
melakukan shalat. Nah, ini adalah hidayah taufiq. Kalau kita sudah tahu bahwa
shalat itu wajib tapi tidak melaksanakannya, berarti kita punya hidayah dilalah
tapi tidak punya hidayah taufiq.
(Sumber: Tafsir Al Qur’an Kontemporer Jilid II, Aam
Amiruddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar