Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Mei 10, 2012

Manfaat Berzikir

Berzikir disetiap waktu memang mestinya menjadi kebutuhan setiap Muslim. Sebab kita menyadari, disekitar kita ada setan yang selalu mengintai kelengahan kita untuk menyerang. Zikir adalah salah satu metode yang bisa memproteksi diri kita dari serangan setan.
Kesadaran inilah yang berusaha dibangun oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada segenap umatnya. Hal itu terlihat jelas dalam hadits-hadits beliau. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang siapa yang paling besar nilai jihatnya? Beliau menjawab yang besar zikirnya kepada Allah. Kemudian beliau juga ditanya, siapa yang paling besar nilai puasanya? Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya dengan beberapa pertanyaan lain, namun jawabannya selalu sama, “ Orang yang paling besar zikirnya kepada Allah”. Umar pernah mengatakan, “ Pergilah orang berzikir dengan menggenggam semua kebaikan. ( Lihat Durus Aqadiah Mustafadah Minal Haj: 128-130)

Hal itu tidak terlalu mengherankan. Karena, ibadah-ibadah yang kita lakukan  sebenarnya tujuan utamanya adalah untuk berzikir dan mengingat-Nya.Allah berfirman “...dan dirikanlah shalat untuk mengingatku,” ( Thaha 20: 14)
Selain itu, zikir juga akan mengalirkan ketenangan hati dalam diri kita dan meringankan segala hal yang memberatkan. Allah berfirman “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”. ( Arra’d 13: 28)
Seorang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “ Wahai Rasulullah, sungguh syariat sangat banyak, maka kabarkanlah kepadaku  sesuatu yang bisa aku pegangi”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “ (Hendaklah) lisan kamu selalu terbasahi dengan zikir kepada Allah”. ( Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Sumber utama setiap kegelisahan adalah dosa yang kita perbuat. Sekecil apapun dosa yang kita lakukan, itu akan meninggalkan titik hitam di hati. Tidak akan mungkin kebahagiaan itu menembus hati yang penuh dengan titik hitam. Zikir hadir untuk menjaga sekaligus membersihkan hati kita dari titik hitam.
Karenanya, ketika seorang laki-laki datang kepada Hasan Al-Bahsri dan mengadukan kerasnya hatinya, maka hasan al-Bashri menjawabnya dengan singkat, “ Cairkanlah hatimu dengan berzikir”. (Al-Wabilusshoyyib: 142)
(Sumber: Suara Hidayatullah Nopember 2011)

Tidak ada komentar: