Dari Abu Musa dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :” Pada
setiap orang Islam terdapat sedekah (zakat)”. Para sahabat bertanya : “ Ya
Nabi Allah, bagaimanakah jika tidak mendapati? Nabi menjawab, Ia akan bekerja dengan tangannya yang bisa
memberikan manfaat bagi dirinya dan bersedekah. Para sahabat bertanya, bagaimanakah
jika tidak mendapati? Nabi menjawab, membantu
orang yang mempunyai kepentingan yang memerlukan bantuannya. Para sahabat
bertanya, bagaimanakah jika tidak mendapati? Nabi menjawab, maka berbuatlah yang baik dan menahan diri dari
kejelekan maka yang demikian termasuk bersedekah. (HR. Bukhari)
Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali
tiga perkara, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat bagi manusia, dan anak
saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim).
Bersedekah merupakan bahagian
penting dalam kehidupan menurut ajaran
Islam. Banyak ayat Al Qur’an dan hadis Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
sallam yang memerintahkan perbuatan itu. Perintah bersedekah, benar-benar
dilaksanakan oleh para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semangat
bersedekah mereka, patut kita jadikan motivasi untuk mengikuti sikap/perilaku
terpuji tersebut dalam upaya mencapai ridha Allah SWT.
Kisah Usman ra dengan sedekahnya,
patut menjadi bahan renungan dan diambil pengajarannya. Didalam buku
“Tempat-tempat bersejarah di Madinah Munawwarah, Imtiaz Ahmad “ di
ceritakan, beberapa kaum Muslim Madinah
mengalami kesulitan untuk mendapatkan
air untuk keperluan sehari-hari. Usman ra membeli sebuah sumur, yang disebut
Bir Rumah dari seorang yahudi untuk
dihibahkan kepada kaum Muslim dengan Cuma-Cuma. Ini merupakan kredit nir laba yang pertama didalam Islam.
Nabi SAW memberi Usman ra kabar gembira dari syurga untuk tindakan mulia ini.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ingin memperluas Masjid Nabi pada tahun 7 H. Usman ra membeli lahan
untuk perluasan ini. Ia juga dengan senang hati memberikan derma atau sedekah
pada berbagai ekspedisi. Sebagai contoh , ia memberikan sedekah sembilan ratus
ekor unta , seratus ekor kuda dan seribu dinar untuk Perang Tabuk.
”Katakanlah, Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya). Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang sebaik-baikny..” (QS Saba’ 34: 39)
(Pekanbaru, 7 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar