Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Juni 14, 2012

Kesabaran Menghadapi Lima Ujian


Kesabaran adalah suatu kekuatan jiwa yang membuat orang menjadi tabah menghadapi berbagai ujian. Sabar begitu penting untuk kita miliki. Allah SWT menyebut sebanyak 103 kali dalam Al Qur’an dengan berbagai konteks.
Jiwa sabar harus kita miliki karena ujian akan selalu mewarnai kehidupan kita, “ Dan sungguh Kami akan berikan ujian padamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang bersabar ...” (QS. Al Baqarah 2: 155).

Paling tidak, kita harus mampu sabar dalam menghadapi lima ujian.
Pertama, sabar menghadapi ujian kehidupan seperti ketakutan, kemelaratan, kelaparan, penyakit, kekecewaan, atau ditinggal wafat oleh orang-orang yang kita sayangi.
Kedua, sabar menghadapi ujian nafsu. Setiap saat kita harus berjuang menundukkan dorongan-dorongan negatif  yang ada pada diri kita. Dalam diri kita ada dua macam nafsu.  Pertama, nafsu amarah, yaitu dorongan untuk melakukan berbagai pelanggaran. Kedua, nafsu muthmainnah, yaitu dorongan untuk berbuat berbagai kebaikan.
Dua macam nafsu ini selalu berkompetisi dalam diri kita. Nah, kita diuji oleh dua macam nafsu ini. Mau memilih yang mana? Kalau yang kita pilih nafsu amarah, perbuatan-perbuatan nista yang akan muncul dalam kelakuan keseharian kita. Namun, kalau kita memilih nafsu muthmainnah, yang akan lahir dari diri kita adalah perbuatan mulia.
Ketiga, sabar dalam beramal saleh. Dalam beramal saleh kita harus mampu menjaga keikhlasan pada saat sebelumnya, saat melakukannya ataupun setelahnya. Misalnya ketika berinfak, kita harus mampu menjaga keikhlasan saat sebelum berinfak, saat sedang berinfak, atau setelahnya. Begitu juga ibadah-ibadah lainnya.
Keempat, sabar dalam menyampaikan kebenaran. Saat kita mengajak orang lain berada dijalan kebenaran, kita harus betul-betul  bersabar karena tidak semua orang yang kita ajak akan menerima. Saat kita mengajak shalat pada istri misalnya, ini butuh kesabaran. Istri itu bisa saja menerima ajakan kita atau mungkin juga membantahnya.
Kelima, sabar menghadapi berbagai karakter orang. Setiap manusia itu unik, tidak ada yang sama persis  karakternya. Ada yang ramah, judes, pelit, juga dermawan. Nah, kita harus bersabar menghadapinya.
Allah SWT menganjurkan agar kita senantiasa bisa mengendalikan emosi, memiliki jiwa pemaaf, ramah, dermawan, bahkan idealnya kita mampu membalas keburukan orang lain dengan kebaikan. Orang lain pelit, balaslah dengan kedermawanan. Orang lain pendendam , balaslah dengan jiwa pemaaf. Ini mudah dikatakan namun pelaksanaanya tidak semudah yang kita ucapkan. Untuk melaksanakannya, dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Itulah lima ujian yang harus kita lalui dengan bersabar.
(Sumber: Aam Amiruddin, Tafsir Al Qur’an Kontemporer)

Tidak ada komentar: