Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:” Sedekah tidak akan mengurangi harta seseorang. Seorang yang pemaaf,
Allah menambahkan kemuliaan baginya. Dan seorang yang tawadhu (merendahkan
diri) kepada Allah, Allah akan menaikkan derajatnya. ( HR. Muslim)
Salah satu nilai kemuliaan dalam
kehidupan Islam adalah semangat memberi. Semangat memberi ini telah benar-benar
dibuktikan oleh generasi awal umat Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam beserta keluarga dan sahabat memiliki semangat memberi yang sangat
tinggi. Kisah-kisah yang berhubungan dengan “memberi” ini patut kita jadikan motivasi.
Pola pikir sebagai “pemberi” perlu kita miliki.
Semangat memberi yang luar biasa
telah dibuktikan oleh Fatimah r.a, putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Kisahnya saya kutip dari Suara Hidayatullah.
Mari kita tengok salah satu keluarga Rasulullah saw
(ahlulbait), yakni Fatimah r.a yang
suci, penghulu wanita di dunia. Ketika putranya Al-Hasan dan Al-Husain jatuh
sakit, Fatimah dan suaminya bernazar untuk puasa tiga hari.
Pada saat melaksanakan nazarnya, tahulah Fatimah bahwa tidak
ada makanan buat berbuka. Sudah lama dapur tidak mengepul.
Ali r.a sang suami, mengambil bulu domba dari seorang Yahudi
untuk dipintal Fatimah dengan upah tiga sha’ gandum.
Hari pertama, Fatimah menyelesaikan sepertiga pekerjaan dan
ia memperoleh satu sha’ gandum. Ia memasaknya dan membuat lima potong roti.
Tetapi, ketika akan berbuka, seorang miskin berdiri didepan pintu rumah dan berkata:” Ya ahlul bait ( wahai
keluarga Nabi), aku ini orang Islam yang miskin. Berilah makanan untuk ku.
Semoga Allah menjamu kalian dengan hidangan surga”. Fatimah kemudian menyerahkan
seluruh makanan itu dan melewati malam dalam keadaan perut kosong.
Pada hari kedua dan ketiga, terjadi peristiwa yang sama.
Hanya saja, kali ini yang muncul tawanan
kaum muslim dan anak yatim.
Ketika Ali membawa kedua anaknya menemui Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau melihat kedua cucunya gemetar karena kelaparan, bagaikan dua ekor burung
pipit yang kedinginan. Beliaupun berkata :” Hai abul Hasan ( bapaknya Hasan),
aku sedih sekali melihat kalian. Marilah kita temui Fatimah.”
Rasulullah saw kemudian menemui di mihrabnya. Ketika dilihat
mata putrinya cekung (karena kelaparan). Nabi saw segera memeluknya, seraya
berdo’a :” Ya Allah tolonglah keluarga Muhammad yang hampir kelaparan ini.”
Waktu itu turunlah surat Al Insan (76) ayat 5-12 yang memuji keluarga sederhana
tersebut. Mereka amat berkomitmen
terhadap nilai-nilai kemuliaan.
Sungguh indah menjadi orang yang hidupnya penuh semangat
berbagi. Tidakkah kita termotivasi untuk menjadi orang yang bermental pemberi
?
Wallahu a’lam bish-Shawab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar