Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Sabtu, Juni 23, 2012

Tiga Sebab Matinya Hati

Ada sejumlah sebab mengapa hati mengalami kematian, diantaranya adalah sebagai berikut  :
1. Tidak pernah dirawat.
Apapun kalau tidak pernah dirawat akan lebih cepat mengalami kerusakan, begitu juga hati. Hati yang tidak dirawat akan mengalami kegersangan, kejumudan, bahkan kematian. Belumlah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang  atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hadid 57: 16-17)

Kita disuruh agar menyisihkan waktu untuk mengingat Allah dan merenungi ayat-ayat Allah sebagai wujud perawatan terhadap hati, supaya tidak mengalami kegersangan, bahkan kematian. Allah SWT mengingatkan jangan seperti ahli kitab yang tidak pernah mau merawat hatinya sehingga hati mereka menjadi keras dan akhirnya mati.
2. Atmosfer yang tidak kondusif.
Manusia adalah makhluk sosial yang bisa terpengaruh oleh atmosfer atau suasana lingkungan. Apabila suasana lingkungan kita ini kondusif untuk kesehatan hati, kemungkinan besar hati kita pun sehat. Namun sebaliknya, kalu suasana lingkungan kita kurang kondusif untuk kesehatan hati, kemungkinan besar hati kitapun  sakit, bahkan mati. Disinilah betapa pentingnya kita memperhatikan armosfer.
“ Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan nya dipagi dan senja hari dengan mengharap keridoan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al Kahfi 18: 28)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar kita bersabar berada dalam lingkungan yang saleh, bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang menyeru Tuhannya dipagi dan senja hari dengan mengharap keridoan-Nya. Kita diingatkan untuk tidak berada dalam lingkungan yang suka menurutkan hawa nafsu. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. Jelaslah bahwa hati akan menjadi mati kalau atmosfer tidak kondusif.
3. Selalu mengikuti rayuan nafsu.
Hati akan mati apabila dorongan-dorongan hawa nafsu (nafsu buruk) selalu diikuti. “Pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannyadan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan menutup penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah membiarkannya sesat. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Al Jatsiyah 45: 23)
(Sumber: Aam Amiruddin, Tafsir Al Qur’an Kontemporer)


Tidak ada komentar: