Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Juli 08, 2012

Bahaya Syirik Akbar Dan Syirik Asghar


Syirik (menyekutukan Allah ) dosa besar yang tidak akan diampuni Allah di akhirat. Pelakunya harus betobat ketika masih hidup.
Syirik ada dua macam: Syirik akbar (besar) dan syirik asghar (kecil). Syirik besar  menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam (murtad) dan kekal di neraka. Mereka mengalihkan sebagian dari jenis-jenis ibadah  kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah, bertaqarrub  dengan sesembelihan  dan nadzar kepada selain Allah, seperti kepada kubur, jin dan setan. Juga seperti takut kepada mayat atau jin atau setan  dengan keyakinan bahwa mereka akan memberikan bahaya kepadanya atau bisa membuatnya sakit. Juga berharap kepada selain Allah dalam hal yang tidak disanggupi  kecuali oleh Allah, seperti untuk menunaikan keinginannya dan menghilangkan bahaya, penyakit atau musibah yang menimpanya. Hal ini sekarang sering dilakukan ditempat-tempat keramat yang dibangun diatas kubur para wali dan orang-orang shalih.
Mereka beribadah kepada selain Allah yang tidak bisa memberikan bahaya dan manfaat kepada mereka. Dan mereka berkata : “ Mereka ini adalah pemberi syafaat kami disisi Allah kelak”. (QS. Yunus: 18)

Syirik kecil terdiri dari dua: syirik nyata (zhahir) dan syirik samar (khafi). Syirik nyata terjadi dalam kata-kata yang terucap dan perbuatan. Contohnya bersumpah kepada selain Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah kufur dan berbuat kesyirikan”.
Contoh syirik perbuatan: memakai jimat untuk menghilangkan penyakit atau menolaknya. Jika meyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sebagai sebab untuk menolak bala’ atau menghilangkannya, maka itu syirik kecil karena Allah tidak ada menjadikannya sebagai sebab. Jika meyakini benda itu sendiri yang bisa menghilangkan bala’ atau menolaknya, maka ini syirik besar, karena ia bergantung kepada selain Allah.
Syirik samar yaitu dalam hal irodah (kehendak) dan niat, seperti riya’ (ingin dilihat amalnya) dan sum’ah (ingin popularitas) atau ingin dipuji manusia. Riya’ jika mencampuri amal akan membatalkan amalan itu.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Hal yang paling aku takutkan mengenai kalian adalah syirik asghar. Para sahabat bertanya, “ Wahai Rasulullah, apa itu syirik asghar ? Beliau menjawab, “Riya’.” (HR. Ahmad, Thabrani dan Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah). (Sumber: Kitabut Tauhid, Syaikh Shalih bin Fauzan AlFauzan/Net).
( Uswah, Bulletin Dakwah &Informasi Pudai Jabar)

Tidak ada komentar: