Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Rabu, Juli 18, 2012

Pengertian Iman

Iman, secara bahasa bermakna “membenarkan”. Maksudnya, membenarkan hal yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang pokok-pokoknya tersistematisasikan dalam rukun iman.
Iman sifatnya abstrak, dimensinya batiniah alias tidak terlihat. Karenanya, yang paling tahu apakah iman seseorang itu kuat atau lemah hanyalah Allah SWT. Dzat yang Maha Mengetahui masalah gaib.
Walaupun iman itu abstrak, namun Allah SWT menyebutkan sejumlah ciri orang-orang yang imannya benar. Firman-Nya : “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan pada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya serta ampunan dan nikmat yang mulia”. (Q.S Al Anfal 8: 2-4)
Iman itu bersifat fluktuatif, artinya kadang meningkat dan kadang menurun. Dalam suatu riwayat, disebutkan  bahwa Al immanu yaziidu wa yanqushu (iman itu dapat bertambah dan bisa juga berkurang). Oleh sebab itu, kita wajib merawat iman agar tetap prima supaya tidak terjerumus menjadi orang-orang yang merugi.
(Sumber : Aam Amiruddin, Tafsir Al Qur’an Kontemporer)


Tidak ada komentar: