Dan mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk. Yaitu
orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka
akan kembali kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah 2: 45-46).
Sebagai seorang manusia, kita sangat-sangat membutuhkan
pertolongan dari Allah SWT. Agar pertolongan Allah SWT itu bisa kita dapatkan,
maka perlu mengetahui tata caranya. Semua tata cara dalam menjalani kehidupan
ini sudah tersedia didalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas, pertolongan Allah SWT dapat diperoleh dengan
sabar dan shalat. Didalam buku “Kemudahan Dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid
I” dijelaskan, bahwa Ibnu Hatim berkata dengan sanad yang berangkai hingga Umar
Ibnul Khaththab r.a . “Sabar itu ada
dua. Sabar ketika mendapat musibah adalah baik, dan lebih baik lagi adalah
bersabar dalam menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan Allah”.
Sabar menghadapi musibah, boleh jadi relatif lebih mudah
dibandingkan dengan sabar menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan
Allah. Sebab, ketika mendapat musibah, kita tidak mempunyai banyak pilihan.
Sedangkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, terkadang terlihat
menyenangkan. Atau menjanjikan kesenangan. Padahal, itu adalah kesenangan semu
dan sesaat.
Dengan keyakinan sungguh-sungguh bahwa sesudah kehidupan
didunia ini akan ada lagi kehidupan diakhirat, maka kita memiliki motivasi kuat
untuk bersabar menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan Allah
disamping sabar ketika mendapat musibah. Termasuk pula, tidak menempuh
cara-cara yang diharamkan Allah SWT dalam mengatasi musibah.
(Pekanbaru, Juli 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar